Tabanan, Bali Tribune
Warga masyarakat yang ada di Tabanan diharapkan mampu menjaga serta melestarikan adat dan budaya Bali dengan baik. Hal ini akan sangat pentnng bagi kelangsungan generasi ke depannya.
Demikian disampaikan Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat membuka secara resmi kegiatan Pasraman Bendesa Adat se-Kecamatan Kediri, di Wantilan Kantor Camat Kediri, Jumat (29/7/) kemarin. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Majelis Madya Desa Pakraman Kabupaten Tabanan I Wayan Tontra, dan Camat Kediri I Gst Agung Alit Adiatmika.
Dalam sambutannya, Wabup Sanjaya memberikan apresiasi kepada masyarakat Kediri. “Dalam mewujudkan Tabanan Serasi, Adat, Agama dan Budaya tidak boleh timpang. Saya salut kepada masyarakat Kediri yang telah serentak dalam menyelenggarakan pembukaan Pasraman. Seperti diketahui di Tabanan terdapat 10 kecamatan namun hanya Kediri yang tetap eksis menyelenggarakan kegiatan ini,” ujarnya.
Ia menyebutkan, adat, agama dan budaya termasuk dalam 5 skala prioritas RPJMD Semesta Berencana Pemkab Tabanan. “5 Skala Prioritas untuk membangun Tabanan ke depan antara lain 1) Bidang Pangan, Sandang, Papan, 2)Pendidikan dan Kesehatan, 3) Jaminan Sosial dan Tenaga Kerja, 4) Adat, Agama dan Budaya, dan 5)Pariwisata,” jelasnya.
Dia menambahkan, seiring dengan perubahan zaman, masyarakat dituntut bagaimana mempertahankan adat, agama dan budaya. Maka dari itu pemerintah Kabupaten Tabanan menghimbau kepada pegawai negeri di Bali, khususnya di Kabupaten Tabanan untuk memakai pakaian adat madya setiap hari Kamis.
Lebih lanjut dirinya berharap kegiatan pasraman ini dijadikan ikon dalam Desa Pakraman sehingga dengan bekal pengetahuan agama generasi muda dapat memahami dan mencintai peradaban agama Hindu dan tidak terpengaruh pada budaya asing yang tidak cocok dengan kepribadian dan Budaya Bali “Sehingga nantinya generasi muda sebagai kader pembangunan dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunan di Kabupaten Tabanan yaitu Tabanan Serasi, Tabanan yang Sejahtera, Aman dan Berprestasi,” harapnya.
Panitia Acara yang juga ketua Majelis Alit Kediri Gede Putu Wedha melaporkan, acara ini merupakan acara yang rutin digelar di kecamatan Kediri. Tujuan diadakan kegiatan ini adalah Untuk melestarikan adat, agama dan budaya masyarakat Bali dan membetuk Sumber Daya Manusia (SDM) Hindu yang berakhlak mulia. “Tujuan kegiatan ini adalah untuk melestarikan adat, agama dan budaya, serta membentuk SDM Hindu yang berakhlak mulia,” ungkapnya.
Selain itu menurutnya, dengan pembukaan yang serentak di satu tempat, akan lebih efisien dibandingkan diadakannya pembukaan di setiap pasraman di waktu yang berbeda. “Dengan adanya pembukaan serentak se-Kecamatan Kediri ini sangat efisien. Selanjutnya setiap Pasraman di Desa bisa menentukan kegiatan sesuai dengan keputusan mereka,” katanya.
Ditambahkannya, terdapat 23 Desa Pakraman di Kecamatan Kediri dengan jumlah peserta masing-masing 60 orang di tiap desa. “Jumlah peserta kurang lebih 60 orang dari setiap Desa Pakraman, yang terdiri dari murid kelas 5 dan 6 SD. Untuk pembelajaran yang didapatkan antara lain; Keterampilan anak putra, keterampilan anak putri, pendidikan budi pekerti, Dharma Wita, Mesatua Bali dan Yogasana,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Majelis Madya Desa Pakraman Kabupaten Tabanan I Wayan Tontra mengatakan kegiatan seperti ini sangat baik dilakukan demi menjaga adat, budaya dan agama masyarakat Bali. Dirinya berharap agar kecamatan-kecamatan Lain di Kabupaten Tabanan agar bisa ikut melakukan kegiatan seperti ini.