Wakasad Buka Kejurnas Yongmoodo | Bali Tribune
Diposting : 26 November 2018 15:21
Djoko Moeljono - Bali Tribune
DEMONSTRASI – Puluhan prajurit Kodam IX/Udayana mempertontonkan demonstrasi bela diri militer pada ajang pembukaan Kejurnas Yongmoodo “Kasad Cup-8” yang dibuka Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman di GOR Praja Raksaka, Kepaon, Denpasar, Sabtu (24/11.)
BALI TRIBUNE - Kejuaraan bela diri Yongmoodo memperebutkan Piala Kasad ke-8 tahun 2018 dibuka secara resmi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tatang Sulaiman di GOR Praja Raksaka, Kepaon, Denpasar, Sabtu (24/11).Event ini diikuti ratusan atlet dari 45 kontingen (Kotama, Balakpus, dan Pengda Provinsi se-Indonesia) memperebutkan 85 medali.
 
Ketika membacakan amanat Kasad Jenderal TNI Mulyono, Wakasad menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Kejurnas Yongmoodo kali ini, Juga berharap agar pelaksanaan kejurnas selama sepekan (24-30 November 2018) ini berjalan tertib dan lancar serta dapat melahirkan atlet-atlet Yongmoodo TNI AD yang handal dan berprestasi.
 
Selaku Ketua Federasi Yongmoodo Indonesia (FTI), Kasad menyebutkan, dalam kejuaraan ini dipertandingkan 8 kelas perorangan putra, mulai kelas 60 kg sampai 90 kg lebih. Dan, 4 kelas perorangan putri, mulai (kelas 55 kg sampai 65 kg lebih), serta kelas beregu putra dan kelas beregu Yong Muhyeung.
 
Yongmoodo merupakan gabungan dari beberapa seni bela diri antara lain, judo, taekwondo, aikido, sirum, dan honsinsul asal Korea yang diadopsi oleh TNI AD sebagai bagian dari bela diri militer (BDM) yang wajib dikuasai setiap prajurit TNI AD sejak 2008.
 
Dalam perkembangan, FYI mulai menyosialisasikan kepada masyarakat umum pada tahun 2012 dan sebagai akar dari bela diri Yongmoodo ini adalah bela diri honsinsul.
 
Kejurnas merupakan salah satu upaya meningkatkan profesionalisme prajurit dibidang BDM, menumbuhkan jiwa dan semangat juang sebagai garda terdepan dan sekaligus sebagai benteng terakhir Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam menghadapi berbagai ancaman. Pihaknya juga berharap kejurnas dapat melahirkan serta menyiapkan atlet-atlet Yongmoodo TNI AD menjadi atlet yang mampu berprestasi pada kejuaraan berskala nasional maupun internasional.
 
“Jadikan kejurnas ini sebagai arena bagi atlet Yongmoodo TNI AD untuk uji tanding dan unjuk kemampuan serta kemantapan ketangkasan bela diri Yongmoodo,” ujarnya, seraya berharap, selama pertandingan dapat dibangun iklim kompetisi yang sehat dan penuh kekeluargaan, baik antarsesama prajurit dan peserta umum.
 
Hal ini penting, agar dapat memacu motivasi dan semangat untuk terus berprestasi, baik secara perorangan maupun dalam hubungan satuan serta untuk membentuk postur prajurit TNI AD yang memiliki jiwa sportivitas yang tangguh dan pantang menyerah.
 
Kejurnas juga sebagai bentuk komitmen TNI AD kepada pemerintah dalam mendukung pembangunan generasi muda melalui bidang olahraga, sekaligus berperan dalam mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.
 
“Semoga Yongmoodo ini dapat diterima KONI sebagai salah satu olahraga dan seni bela diri nasional yang dipertandingkan di PON, SEA Games, Asian Games bahkan Olimpiade,” harapnya.