balitribune.co.id | Denpasar - Wakil Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Rob Fenn akan berkunjung ke Bali selama dua hari, 29 - 30 Maret. Di Bali, Rob Fenn akan bertemu dengan sejumlah tokoh. Yaitu, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Wawali Denpasar Arya Wibawa, Wabup Badung I Ketut Suiasa, dan Kapolda Bali, Irjen Pol.Putu Jayan Danu Putra.
Dalam rilis yang diterima Bali Tribune, Senin (28/3), disebutkan bahwa kunjungan itu menyusul keberhasilan pembukaan kembali Bali untuk wisatawan asing dengan skema visa-on-arrival, Rob Fenn juga akan bertemu dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Bali Hotels Association, tim Konsuler Inggris di Bali dan Kapolda Bali, Irjen Putu Jayan Danu Putra. “Itu untuk membahas kesempatan kembalinya para turis Inggris ke Bali,” kata Rob Fenn.
Selain itu, Rob Fenn akan menyaksikan penandatanganan MoU antara Common Room Network Foundation dan pemerintah provinsi Bali tentang pengembangan kapasitas sebagai bagian dari inisiatif Sekolah Jaringan Komunitas, yang didanai oleh Program Akses Digital Inggris. Setelah itu, Rob Fenn melihat lokasi G20 di Nusa Dua untuk menjadi tuan rumah bagi para pemimpin G20 pada Oktober sebagai bagian dari Kepresidenan Indonesia di G20.
Dalam agendanya adalah kerja sama Inggris dengan Bali, karena Inggris adalah mitra aktif untuk mendukung Bali pulih dan bangkit lebih kuat dari pandemi. Bali juga terbuka untuk pariwisata sehingga akan menjadi kesempatan untuk merayakan kembalinya turis Inggris ke pulau Bali.
Dengan Indonesia memegang Presidensi G20, kata Rob Fenn, bagian dari diskusi juga akan menampilkan Bali sebagai tuan rumah Leaders’ Summit pada bulan Oktober. Sebagai Presiden COP26, Rob Fenn juga akan membahas dukungan untuk Bali dalam mengatasi perubahan iklim.
Rob Fenn mengakui bahwa sebelum pandemi, Bali menarik 6,3 juta kunjungan turis asing pada 2019, lebih banyak dari populasi 4,3 juta, dan menyumbang sekitar 80% dari ekonomi Bali.
Sayangnya, kata dia, pandemi telah memukul industri pariwisata global dengan keras, dan dampak negatif dari pandemi ini dialami oleh orang-orang yang bekerja dan tinggal di tempat-tempat wisata seperti Bali, dan dampak ini sangat nyata. Dengan dibukanya kembali pariwisata, perekonomian Bali diharapkanbbisa mulai pulih.
Oleh karena itu, Kedubes Inggris berkomitmen untuk bekerjasama dengan polisi provinsi, otoritas lokal, dan asosiasi hotel untuk membantu memastikan keamanan semua warga negara Inggris.
Itu sebab, Rob Fenn akan bertemu Kapolda Bali, tim konsuler Inggris, dan Asosiasi hotel Bali untuk mengidentifikasi bidang-bidang kerja sama dan saling mendukung untuk peningkatan jumlah wisatawan. Inggris mengakui ambisi Bali untuk mendiversifikasi ekonominya, termasuk industri digital dan teknologi, pendidikan dan ramah lingkungan 'hijau'.
Menurut Rob Fenn, Inggris akan mendukung Bali dan Indonesia dalam pemulihan dari Covid - 19, termasuk melalui kembalinya turis Inggris.
Sebelum pandemi, kata Rob Fenn, ada 400 ribu orang Inggris mengunjungi Indonesia setiap tahun dan menempatkan Inggris di urutan keempat tertinggi untuk jumlah pengunjung lebih dari negara Eropa atau Amerika lainnya, lebih dari gabungan Afrika dan Timur Tengah, dan lebih dari negara-negara terdekat seperti Korea Selatan dan Jepang.
“Jumlah pengunjung ini adalah bukti kuat betapa Inggris menghargai Indonesia dan persahabatan yang besar dan berkembang di antara kedua negara,” katanya.
Dikatakan Rob Fenn, Inggris akan mendukung Bali dan Indonesia dalam pemulihan dari Covid - 19, termasuk melalui kembalinya turis Inggris. Sebelum pandemi, 400 ribu orang Inggris mengunjungi Indonesia setiap tahun menempatkan Inggris di urutan keempat tertinggi untuk jumlah pengunjung lebih dari negara Eropa atau Amerika lainnya, lebih dari gabungan Afrika dan Timur Tengah, dan lebih dari negara-negara terdekat seperti Korea Selatan dan Jepang. Jumlah pengunjung ini adalah bukti kuat betapa Inggris menghargai Indonesia dan persahabatan yang besar dan berkembang di antara kedua negara.