Denpasar, Bali Tribune
Sertifikasi profesi bagi tenaga kerja di masing-masing bidang dari tenaga kepariwisataan, seni serta berbagai jenis tenaga kerja lainnya sangat diperlukan dalam rangka kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Denpasar menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Sertifikasi ini penting, seluruh tenaga kerja tak terkecuali tenaga kerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk itu, agar para lulusan SMK dapat bersaing dalam menghadapi MEA, Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra meminta seluruh SMK di Kota Denpasar memiliki Sertifikasi Profesi.
Hal ini ditegaskan Rai Mantra saat membuka Pameran Kreativitas Rumah Pintar Kota Denpasar Tahun 2016, Kamis (25/8) di seputaran Jalan Kamboja Denpasar. Menurut Rai Mantra, sertifikasi yang dilakukan ini sebagai langkah memperkuat kompetensi tenaga kerja di Kota Denpasar dalam mengahadapi MEA.
Dari sertifikasi profesi yang telah dimiliki tenaga kerja dari SMK ini, mereka nantinya dapat bekerja dan bersaing di negara-negara ASEAN. “Sertifikasi ini harus dimiliki tenaga kerja di Kota Denpasar, apalagi hal ini menjadi persiapan pada The World Trade Organization (WTO) tahun 2020 yang akan datang. Sertifikat ini menjadi suatu peluang di zona yang aman dan nyaman oleh MEA dan WTO,” ujarnya.
Dikatakan, Pemkot telah menjalin kerjasama dengan LSP sebagai langkah konsistensi mewujudkan Denpasar sebagai Kota Kompeten, yang tentunya sebagai langkah penyelematan generasi muda mendatang dalam mencari pekerjaan.
“Masalah sertifikasi itu sangat ditentukan sekali, jangan sampai anak-anak terlambat untuk disertifikasi. Kebetulan Kota Denpasar mendapat jatah 23.000 sertifikasi gratis tetapi baru terpakai 2.000 karena belum dipahami dan dimengerti oleh komponen-komponen kita,” tegasnya.
Walikota Rai Mantra juga mengatakan, tidak saja fokus pada sertifikasi profesi pariwisata, namun pihaknya segera melakukan sertifikasi kepada seluruh komponen ketenaga kerja lainnya yang ada di Kota Denpasar. Untuk itu, pihaknya meminta seluruh guru atau pengurus sekolah bekerja sama dengan sekolah lain yang ada di Kota Denpasar dan bersinergi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
“LSP itu tidak mungkin satu sekolah satu LSP, tetapi bisa dipergunakan beberapa sekolah. Memang berat dan harus ada pengorbanan untuk memulai sesuatu yang baru, tapi diharapkan dengan ini, kita harus bisa menjawab tantangan apa yang dibutuhkan. Saya yakin, di Indonesia belum ada yang memikirkan, memang sudah ada yang memulai tetapi tidak menyeluruh, jika ini sudah dimulai akan mampu memberi daya saing tinggi, dan nantinya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya di Kota Denpasar,” ujarnya.
Sementara itu, dalam Kreativitas Rumah Pintar yang digelar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar melalui UPT Rumah Pintar, dilakukan pameran hasil karya dan inovasi hasil karya para siswa maupun lembaga non formal di Denpasar.
Selain pameran, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan berbagai lomba seperti Lomba Mekendang Tunggal tingkat SD dan SMP, Lomba Suling Tunggal tingkat SD dan SMP, dan Lomba Parade Busana Endek tingkat SD dan SMP.