Bank Dunia Siap Survei Ulang Bandara Buleleng, Pastika-Wiryatama Dukung Penuh | Bali Tribune
Diposting : 26 March 2018 14:53
San Edison - Bali Tribune
Made Mangku Pastika dan Nyoman Adi Wiryatama

BALI TRIBUNE - Perjuangan menghadirkan Bandara Internasional Bali Utara di Buleleng masih terus berlanjut. Kali ini, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dan Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama mendukung penuh rencana Tim Konsultan Bank Dunia melakukan survey ulang. Kedua pejabat daerah ini meminta survey wajib melibatkan Pemprov dan DPRD Bali.

Rencana Tim Konsultan Bank Dunia melakukan survei ulang terhadap rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara itu disampaikan Gubernur Pastika, akhir pekan kemarin. Mendapat informasi itu, Ketua DPRD Adi Wiryatama menyatakan dukungannya secara penuh. “Kita menyambut baik rencana untuk melakukan survei ulang kelayakan rencana pembangunan Bandara Buleleng, yang sebelumya dinyatakan tidak layak,” ujar Adi Wiryatama, di Denpasar, Minggu (25/3).

Politikus PDIP asal Tabanan itu sependapat dengan Gubernur Pastika, agar survei jilid II oleh Tim Konsultan Bank Dunia itu nantinya lebih komprehensif. Survei itu harus melibatkan Pemprov Bali, DPRD Bali, tokoh masyarakat, akademisi, dan lembaga terkait lainnya. “Survei itu harus komprehensif dengan melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah daerah. Sebab banyak aspek yang harus dipertimbangkan dalam menilai kelayakan pembangunan bandara di Bali Utara itu,” tegas Wiryatama.

Dia menambahkan, kajian terhadap rencana pembangunan Bandara Buleleng seharusnya tidak hanya berfokus kepada aspek bisnis semata, sebagaimana yang dilakukan dalam survei sebelumnya. Aspek lain seperti sosial, ekonomi, dan budaya juga penting dan menjadi bagian dalam disurvey tersebut.

“Aspek sosial, ekonomi, budaya dan lainnya juga harus dipertimbangakan dalam memutuskan kelayakan pembangunan Bandara Buleleng itu,” tegas mantan Bupati Tabanan dua periode itu. Dikatakan, rencana pembangunan Bandara Buleleng sudah menjadi keinginan masyarakat Bali, yang sudah direncanakan sejak lama. Bahkan untuk merealisasikan pembangunan bandara itu, sudah diakomodir dalam Perda Nomor 16 Tahun 2009 tentang RTRW Provinsi Bali.

Menurut Wiryatama, saat masih menjabat Bupati Tabanan, ia bersama Bupati Badung dan Bupati Buleleng ketika itu dipanggil oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY), untuk membahas kajian rencana pembangunan bandara di Bali Utara.

“Saat itu sudah dibicarakan soal penggunaan tanah negara, termasuk pilihan lokasinya di barat atau di timur. Juga dibahas pembangunan jalan tol dari Tabanan ke Buleleng. Jadi memang sudah direncanakan sejak lama. Sekarang, dimanapun tempat yang dipilih untuk bangun bandara itu, kita sangat mendukungnya,” kata Wiryatama.

Diakuinya, pembangunan Bandara Buleleng sangat penting bagi Bali untuk mengatasi ketimpangan pembangunan antara Bali utara dengan Bali selatan. Ia mendorong agar rencana pembangunan bandara itu bisa direalisasikan.

“Pemerataan pembangunan itu dengan membangun infrastruktur di Bali utara, salah satunya bandara. Hanya dengan cara itu bisa mengatasi ketimpangan pembangunan Bali Utara dengan Bali selatan. Dengan tersedianya infrastruktur, maka ada geliat ekonomi di sana. Mereka tidak lagi numpuk di Bali selatan untuk mencari nafkah,” pungkas Wiryatama.