------------------------
Gianyar, Bali Tribune
Pengelola Pura Tirta Empul menampik pihaknya mengedepankan bisnis ketimbang kepentingan umat. Hal itu disampaikan untuk menjawab kekesalan umat atas sikap pengelola Pura Tirta Empul yang lebih memprioritaskan rombongan wisatawan saat hendak melaksanakan ritual pengelukatan di pura tersebut.
Bantahan tersebut disampaikan Bendesa Manukaya Let, I Made Mawi Arnata, yang juga Ketua Pengelola Objek Wisata Pura Tirta Empul, Senin (7/5) kemarin.
Diakuinya jika pada hari Minggu (6/5) lalu, ada kunjungan para pebisnis internasional. Pihaknya pun tidak menampik saat itu pihaknya memberikan prioritas para pebisnis ini, ketika melakukan pengelukatan di Tirta Empul.
Namun Ia menampik hal itu dilakukan untuk kepentingan materialistis.“ Kami sama sekali tidak ada mengutamakan kepentingan uang,” tegas Mawi.
Mawi juga meluruskan bahwa pelayanan khusus itu diberikan lantaran masa kunjungan mereka di Bali akan berakhir malam itu. Sementara di satu sisi, mereka sangat ingin mengetahui Tirta Empul secara lebih dekat dan nyata. Namun di sisi lain, saat itu jumlah pemedek relatif banyak.
“Karena itu, kami mengambil keputusan untuk memberi prioritas pada seratus orang tersebut. Sebab dia meyakini, umat yang datang ke Tirta Empul, lebih memiliki banyak waktu daripada turis tersebut,”ungkapnya.
Mawi pun mengakui pihaknya sempat kesulitan mencari solusinya.
“Kami tegaskan, tidak ada prioritas ekonomi. Kami di sini tidak mengenal bayaran, yang ada hanya dana punia. Kami di sini tidak pernah punya pikiran menyisihkan umat,” ujarnya.
Untuk itu Mawi mengakui akan menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran berharga. Pihaknya tidak menaruh kekesalan pada kritikan masyarakat. Namun, kejadian ini akan dijadikan bahan evaluasi.
“ Kami juga mohon permakluman, karena yang datang ke sini bukan hanya umat Hindu di Bali, tapi juga banyak warga asing, marilah kita sama-sama saling mengerti dan menghargai,” harapnya.