PADA momen yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, sehari menjelang peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, MDA, mengajak seluruh komponen masyarakat Bali untuk mengibarkan bendera Merah Putih berukuran raksasa di lereng tebing Pura Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Selasa (16/8) pagi.
Sore harinya, didampingi mantan Korsahli Panglima TNI yang juga pernah menjabat Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, serta pejabat terkait, Pangdam Kustanto Widiatmoko membuka kirab dan parade “Merah Putih” di Pantai Kuta. Sekaligus bertindak selaku Irup “Deklarasi Indonesia Damai dan Penuh Toleransi” serta pelepasan ratusan tukik.
“Sebagai bangsa yang ditakdirkan memiliki keberagaman suku, agama, ras dan juga budaya yang sangat kaya, maka persatuan dan kesatuan, serta semangat gotong royong inilah yang harus terus dikedepankan dalam melanjutkan pembangunan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, yakni negara yang tidak hanya merdeka, tetapi juga bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,“ ujar Pangdam.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari serbuan teritorial yang bertajuk “Bali Nusra Merah Putih” yang diprogramkan selama Agustus 2016, dalam rangka memperingati dan memaknai HUT ke-71 Kemerdekan RI. “Prajurit TNI juga mendatangi sejumlah sekolah untuk mengajar dan memberikan pembekalan untuk mewujudkan putra-putri Indonesia Hebat dan berwawasan kebangsaan dan menanamkan nilai-nilai cinta Tanah Air kepada para generasi muda,” jelas Pangdam.
Melalui kegiatan ini akan tumbuh generasi muda bangsa yang memiliki jiwa dan semangat merah putih yang kuat serta komitmen tinggi untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “Secara khusus melalui deklarasi ini, mari kita tiingkatkan stabilitas keamanan wilayah Bali,” ajak jenderal TNI bintang dua itu.
Kirab ini diikuti ribuan peserta dari kalangan mahasiswa, pelajar SMP, SMA, Pramuka, ormas serta masyarakat dan para pedagang di Pantai Kuta, dilanjutkan atraksi marching band mahasiswa Universitas Udayana (Unud), diikuti dengan bentangan bendera Merah Putih sepanjang 71 meter yang menandakan 71 tahun Indonesia merdeka, 17 bendera ukuran sedang dan layang layang merah putih, 8 bendera ukuran besar, serta 2016 bendera Merah Putih ukuran kecil dibawa peserta kirab.
Didampingi Danrem 163 Wira Satya Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa, SE, rombongan Pangdam sempat transit dan menyaksikan sekilas pemecahan rekor MURI untuk penyajian buffet dinner terpanjang di Indonesia yang digagas oleh manajemen Grand Istana Rama Hotel (GIRH). Kedatangan rombongan prajurit TNI itu disambut General Manager Adi Soenarno dan FB Director GIRH Ketut Darmayasa yang juga ketua panitia penyelenggara acara tersebut.
Semangat Nasionalisme
Rangkaian pengibaran bendera dan kirab Merah Putih dimaksudkan, selain mengenang dan menghormati para pejuang Pahlawan Kusuma Bangsa juga untuk menumbuh kembangkan, membangkitkan, dan menguatkan semangat kebangsaan, semangat nasionalisme, dan cinta Tanah Air.
“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, terlahir dari belenggu penjajahan, yang memperoleh kemerdekaannya bukan karena hadiah ataupun pemberian dari penjajah, melainkan atas perjuangan dengan pengorbanan yang tidak terhingga, baik harta, jiwa, dan raga para pejuang yang telah gugur sebagai Pahlawan Kusuma Bangsa, yang tidak mengenal lelah serta tanpa pamrih demi satu tekad yaitu kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia,” ujar Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono, ketika bertindak sebagai Irup dan membacakan amanat Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, MDA.
Sebagai generasi penerus bangsa diharapkan, kedepan harus memiliki semangat dan harapan besar untuk dapat mengisi kemerdekaan dengan pembangunan. “Mari kita jadikan semangat pantang menyerah para pahlawan kusuma bangsa sebagai tauladan yang dapat memotivasi semangat dan perjuangan kita dalam rangka meneruskan cita-cita bangsa menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” kata Kasdam.