Pesilat Tunggal dan Ganda Bali ke Final | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 23 September 2016 13:08
Djoko Purnomo - Bali Tribune
pesilat
FINAL – Pesilat nomor tunggal putra, Gusti Ngurah Arya Yuda saat memperagakan kemahirannya sehingga ia melangkah ke final cabor pencak silat PON XIX/2016 Jawa Barat.

Sumedang, Bali Tribune

Bali meloloskan atlet-atletnya ke final  cabang olahraga pencak silat PON XIX/2016 Jawa Barat, yang dipertandingkan di Graha Laga Satria ITB Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis (22/9).

Mereka adalah, Gusti Ngurah Arya Yuda di nomor tunggal putra, Ni Made Dwima Pebriani (tunggal putri), I Made Dwi Surya Adnyana-I Made Sukma Satriana (ganda putra), dan pasangan Ni Made Dwiyanti-Sang Ayu Ketut Sidan Wilantari di nomor ganda putri.

Gusti Ngurah Arya Yuda memastikan ke final yang dimainkan Jumat hari ini setelah memperoleh nilai 460, sedangkan tunggal putri Ni Made Dwima Pebriani ke final setelah mengantongi nilai 569.

Sementara ganda putra I Made Dwi Surya Adnyana-I Made Sukma Satriana ke final setelah juri memberi nilai 563, dan ganda putri pasangan Ni Made Dwiyanti-Sang Ayu Ketut Sidan ke final dengan raihan nilai 569.

Pelatih tim silat Bali, Wayan Selamet mengatakan dengan meloloskan empat nomor di TGR di final, diharapkan nantinya para finalis tersebut mampu merealisasikan medali bagi Bali.  Dia menambahkan, di tiap-tiap nomor final hari ini akan menampilkan enam pesilat dari daerah lain, dan yang berhak mendapatkan medali adalah tiga pesilat terbaik pertama hingga ketiga.

Dikatakannya, tiap-tiap nomor final terdapat wakil dari tuan rumah Jawa Barat. Di tunggal putra misalnya, ada Nunu Nugraha, di tunggal putri Riska Hermawan, ganda putra pasangan Angga Faisal-Asep Yuldan, dan di ganda putri pasangan Riska-Ririn Rinasih.

“Anak-anak harus berjuang ekstra keras untuk memperoleh medali emas, karena yang pesaingnya terdapat pesilat tuan rumah selain pesilat dari provinsi lain,” ujarnya.

Sementara Dwima Pebriani yang tampil di Pool A mengutarakan jika persaingannya dengan Riska Hermawan memang sangat berat. “Riska juga merupakan pesilat bagus. Saya sendiri juga tampil agak tegang dan sedikit nervous. Maklum ini pertandingan pertama. Tapi syukur saya masih bisa lolos ke final dan akan tampil all out,” ungkap Dwima.