Sejumlah Proyek Molor yang Dibiayai APBD Disidak Dewan | Bali Tribune
Diposting : 24 September 2016 10:55
redaksi - Bali Tribune
Sidak
SIDAK - Komisi II DPRD Karangasem saat melakukan sidak di proyek pembangunan gedung Puslkesmas Manggis yang pelaksanaannya molor.

Amlapura, Bali Tribune

Banyaknya proyek yang pengerjaannya molor dan asal-asalan langsung disikapi serius oleh DPRD Karangasem. Jumat (23/9), Ketua Komisi II DPRD Karangasem I Nyoman Mardana bersama seluruh anggotanya turun melakukan sidak ke sejumlah proyek pisik yang dibiayai oleh APBD.

Kepada wartawan Nyoman Mardana mengaku sidak tersebut dilakukan Komisi II sejak Kamis (22/9) lalu, ini diakuinya untuk menindaklanjuti laporan mengenai adanya sejumlah proyek yang pengerjaannya molor. Pada Kamis lalu sidak dilakukan bersama anggota ke wilayah Kecamatan Manggis, salah satunya proyek pembangunan gedung Puskesmas Manggis I, hasilnya memang pihaknya menemukan adanya keterlambatan pada proyek tersebut.

“Untuk proyek gedung Puskesmas Manggis memang ada keterlambatan, cuman tidak banyak, yakni molor sekitar 3 persen dari jadwal yang direncanakan,” sebut anggota dewan dari Fraksi Golkar ini.

Terkait hal ini pihaknya menyarankan kepada pelaksana proyek supaya menambah jumlah pekerjanya untuk mengejar keterlambatan tersebut. Terkait molornya pengerjaan proyek tersebut, pihak pelaksana sendiri sebut Mardana, mengatakan penyebabnya lantaran masih adanya gedung lama. Sehingga mulainya proyek ini menjadi lambat karena harus membongkar gedung lama terlebih dahulu.

Sidak pada Jumat kemarin, Komisi II menyasar wilayah Kecamkatan Sidemen, salah satunya adalah proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Sangkan Gunung dengan Sidemen, dimana dulunya jembatan penghubung itu putus dan ambruk karena tidak mampu menahan berat beban saat dilalui oleh mobil pengangkut material Galian C. “Untuk proyek pembangunan jembatan Sangkan Gunung-Sidemen, setelah kami cek ternyata berjalan sesuai rencana. Tidak ada molor! Pun demikian dengan Besteknya juga sudah sesuai dengan diperencanaan,” tandasnya.

Namun Mardana tidak membantah jika sampai saat ini pihaknya di Komisi II belum mendapatkan buku proyek yang sedang berjalan itu, tetapi pihaknya menegaskan itu tidak lantas menyulitkan pengawasan terhadap proyek yang sedang berlangsung. “Ya tidaklah. Walaupun kami tidak diberikan buku proyeknya, tapi kami kan punya data-data yang cukup lengkap,” ujarnya.

Soal banyaknya proyek yang molor, Mardana tidak membantahnya dan pihaknya mengaku sudah memiliki data proyek mana saja yang molor. “Datanya kita sudah punya. Inilah kenapa kita melakukan sidak untuk mengevaluasi agar tidak ada lagi proyek yang tidak selesai tepat waktu,” tegasnya.