Soreang, Bali Tribune
Tim putra Bali melaju ke semifinal bola voli indoor PON XIX/2016 Jawa Barat setelah mengandaskan DI Yogyakarta 3-0 pada perempatfinal di GSJ, Kabupaten Bandung, Senin (26/9). Dengan hasil itu, Bali akan menantang juara bertahan Jatim, yang sebelumnya menekuk Aceh 3-0.
Bali yang membungkam tuan rumah Jabar di penyisihan, menunjukkan keperkasaan sejak game pertama. Mereka membuka kemenangan 25-17 di game ini.
Memasuki game kedua, DIY semakin sulit membendung Bali yang makin percaya diri. Dalam waktu lebih singkat, Bali menutup game kedua dengan 25-14.
Pada game ketiga, DIY mencoba mengimbangi keperkasaan anak-anak Bali. Para pemain DIY baru menemukan bentuk permainan mereka. Namun, sayang itu terjadi di saat mereka sudah tertinggal jauh. Bali di game penentuan ini akhirnya menang 25-18.
Sedangkan di hari yang sama, tim voli indoor Jawa Timur juga menang tiga game atas Aceh 25-17, 25-14, 25-12.
Manajer tim voli indoor Bali Made Ngurah Sukrisna Jaya, usai laga tim Bali lawan DIY, mengatakan kemenangan atas DIY memang sudah diprediksi sebelumnya. Selain karena materi pemain lebih unggul, lanjut dia, anak-anak Bali berhasil menerapkan dengan baik strategi yang diberikan pelatih.
“Tentu dengan kemenangan ini kami sangat gembira, karena selangkah lagi Bali tembus final. Anak-anak telah menunjukkan kelasnya saat melawan DIY,” ujar Sukrisna Jaya didampingi pelatih tim voli indoor Bali I Wayan Windu Segara.
Terkait lawan di semifinal, yang notabena adalah juara PON 2012, Sukrisna Jaya mengatakan kekuatan Jatim tidak jauh berbeda dengan tim Bali. Tinggal sekarang bagaimana pelatih mampu membaca situasi di lapangan nantinya, dan anak-anak mampu menerapkan strategi yang bakal diterapkan pelatih.
“Laga semifinal melawan Jatim besok (hari ini,red) tak ubahnya seperti laga final, baik Bali maupun Jatim sama-sama memiliki pemain yang mumpuni untuk meraup nilai dalam setiap game, tinggal bagaimana para pemain mampu menerapkan strategi yang diberikan pelatih,” ujarnya.
Sukrisna Jaya dan Windu Segara sama-sama mengaku telah mengetahui pola permainan anak-anak Jawa Timur. Ia pun meminta para pemainnya lebih fokus terhadap pertandingan sehingga harapan tembus final bisa dipenuhi.
“Kami memohon dukungan dan doa seluruh masyarakat Bali agar kami mampu melewati Jatim. Kami tahu itu berat, tetapi dengan doa dari seluruh masyarakat Bali, yang berat akan menjadi ringan,” ujarnya.