DALAM kurun waktu sebulan (20 September-19 Oktober 2016), pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-97/TA 2016 di wilayah Kodim 1611/Badung, ratusan prajurit TNI, Polri, Pemkot Denpasar, dan masyarakat Desa Pedungan, Denpasar Selatan (Densel), mampu menyelesaikan pembangunan sasaran fisik berupa jalan usaha tani (JUT) sejauh sekitar 4 kilometer (860 meter kubik) dengan lebar 1,5 sampai 2 meter.
Selain mendapat apresiasi yang luar biasa dari masyarakat, khususnya semua anggota kelompok tani (poktan) di Subak Kerdung, Pedungan, Densel, keberadaan JUT ini kini menjadi kebanggaan sekaligus ikon warga Br Pitik, Pedungan, Densel. Mereka bersyukur dan mengaku senang, gembira, bahagia, serta bangga memiliki JUT untuk “membentengi” puluhan hektar sawah yang tiap kali panen mampu menghasilkan sekitar 10 ton beras per hektar.
“Kita semua harus menghargai dan selalu peduli terhadap jasa para petani yang masih fokus menanam padi dan mempertahankan sawahnya. Petani itu pahlawan ketahanan pangan. Sehingga kelak kita masih bisa mempertahankan swasembada pangan untuk menciptakan ketahanan pangan sekaligus ketahanan nasional,” ujar Danrem 163/Wira Satya Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa, ketika meninjau JUT di tengah hamparan sawah di Subak Kerdung, Rabu (19/10).
Sebelumnya, setelah mendengarkan paparan singkat dari Dandim 1611/Badung Letkol Czi M Leo Pola Ardiansa S, SH., selaku Dansatgas TMMD, tentang pelaksanaan TMMD kali ini dan upaya mempertahankan sawah di tengah Kota Denpasar, Danrem menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak dan elemen masyarakat yang telah membantu secara moril dan materiil, karena berkat kerja keras dan kesungguhan dari semua unsur, kegiatan TMMD ke-97 ini dapat terselenggara dengan aman, tertib, dan lancar sesuai dengan rencana.
Usai membacakan amanat tertulis Kasad Jenderal TNI Mulyono, selaku Penanggung Jawab Operasional TMMD, pada upacara penutupan TMMD Ke-97/TA 2016 di Wilayah Kodim 1611/Badung di Lapangan Arga Coka, Sesetan, Denpasar, Rabu pagi kemarin, Danrem menuturkan terwujudnya kemanunggalan TNI dan rakyat, yang selama sebulan tidur bersama rakyat untuk mendengar aspirasi masyarakat melalui kampanye berbisik, sekaligus mensosialisasikan rasa cinta Tanah Air, bela negara, wawasan kebangsaan dan rela berkorban untuk kepentingan umum.
“Selain bedah rumah, dalam sasaran nonfisik mampu menciptakan dan mempertahankan budaya gotong royong serta peduli lingkungan. Dan keberadaan JUT ini memiliki multifungsi, selain sebagai prasarana petani juga bisa digunakan sebagai jogging track. Tolong dijaga dan dirawat serta pererat silaturahmi antara TNI dan rakyat,” harap Danrem, sembari menegaskan, bersama rakyat TNI kuat dan bersama TNI rakyat sejahtera.
Hal senada juga dilontarkan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kota Denpasar Made Mertajaya, SSos., MM., mewakili Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijawa Mantra, SE, MSi. Dengan adanya JUT ini diharapkan dapat memudahkan para petani sekaligus bisa meningkatkan produksinya.
“Semoga kemanunggalan TNI bersama rakyat semakin solid. Tolong keberadaan JUT ini dijaga dan dirawat dengan baik untuk menjaga kelestarian subak. Pihak Pemkot Denpasar juga merespon positif harapan masyarakat untuk menjadikan daerah hijau dan kawasan ekowisata, sekaligus sebagai objek wisata baru di Denpasar,” ujar Mertajaya.