Negara, Bali Tribune
Pascapenangkapan sejumlah terduga teroris oleh Dansus 88 Mabes Polri beberapa waktu lalu, Polres Jembrana mengatensi pengamanan di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk yang merupakan pintu masuk Bali di bagian barat.
Kapolres Jembrana, AKBP Djoni Widodo, dikonfirmasi, Selasa (13/12/2016), mengatakan, pasca penangkapan terduga teroris itu, pihaknya langsung memerintahkan seluruh anggotannya untuk waspada dan tidak lengah. Pihaknya juga mengintruksikan untuk memperketat pemeriksaan terhadap orang, barang dan kendaraan di wilayah Gilimanuk.
Khusus pemeriksaan terhadap orang juga dilakukan pemeriksaan yang ketat terhadap para perempuan. Pasalnya, ada fakta baru kencenderungan perekrutan pelaku teroris menyasar kaum hawa sebagai eksekutor lapangan. Buktinya adalah telah ditangkapnya Diyan Yulia Novi alias Ayatul Nissa di Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Peningkatkan pengawasan dan pemeriksaan dilakukan di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk ini selain melibatkan personel Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, Polres Jembrana dan personel Brimob serta TNI, juga penebalan personel dari Dalmas Polres Jembrana. Pengetatan pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi masuknya jaringan teroris setelah mereka diobok-obok di Jawa.
Menurut Djoni, bisa saja setelah diobok-obok di Jawa, pelaku teroris kabur menuju ke Bali. Begitu pula di pintu keluar Bali melalui Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, pemeriksaaan juga tetap dilaksanakan dengan ketat untuk mengantisipasi kaburnya pelaku kejahatan di wilayah Bali seperti pelaku curanmor. Pengawasan juga dilakukan di jalur tikus atau pelabuhan-pelabuhan rakyat.
Pihaknya mengintruksikan kepada seluruh jajaran Polsek di Polres Jembrana untuk meningkatkan pengamanan di seluruh wilayah termasuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan di setiap Pos Lalu Lintas. Ia menegaskan, pihaknya tidak main-main dalam menjaga keamanan Bali. Anggota tidak boleh lengah. Harus selalu waspada dan selalu siap saat terjadi ancaman.*