BALI TRIBUNE - Hujan deras yang mengguyur Kota Bangli sejak malam hingga pagi hari, membuat beberpa ruas jalan protokol kebanjiran. Yang terparah terjadi di ruas jalan Ngurah Rai Bangli, bahkan ketinggian air mencapai 40 cm. Kondisi jalan yang tergenang air ditambah lagi tepat saat jam masuk sekolah sempat membuat arus lalin tersendat-sendat. Banjir yang terjadi diruas jalan Ngurah rai merupakan sentra pekantoran dan sekolah itu, otomatis menyibukkan anggota satuan lalu lintas Polres Bangli.
Dengan mengenakan mantel hujan, dilengkapi dengan sepatu boat, tampak anggota satlantas Polres Bangli sibuk mengatur lalu lintas. Bahkan hingga menggendong anak-anak siswa-siswi TK Widyadarma dan SDN 5 Kawan menuju sekolah.
Kasat Lantas Polres Bangli, AKP I Gusti Ayu Agung Udayani Addi saat dikonfirmasi, mengatakan ruas jalan Ngurah Rai memang langgan banjir. “Hujan sebentar saja , air pasti meluap,” sebut perwira berbadan tambun ini.
Kata dia, pihaknya sengaja menerjunkan 1 Tim sebanyak 10 anggota sejak pukul 06.30 Wita hingga 08.00 Wita, untuk mengatur lalu lintas di tempat tersebut. Lebih difokuskannya anggota di tempat tersebut tidak lain adalah untuk membantu menyebrangkan anak-anak ke sekolah ditengah arus air yang cukup deras agar sepatu mereka tidak basah. Di sisi lain, adalah untuk mengatur lalu lintas.
"Satu tim diturunkan untuk membantu anak-anak ke sekolah, karena kasihan jika sepatu anak-anak itu basah. Belum lagi orang tua mereka yang mengantar mencari parkir, keluar mobil, membawa payung. Hal ini tentu akan membuat macet. Untuk menghindari macet, maka kami bantu anak-anak" jelas Udayani.
Lanjut dia, dalam kegiatan pagi itu, arus dua arah di jalan I Gusti Ngurah Rai, tepatnya di depan SMAN 1 hingga SPBU dibuat menjadi satu arah, yaitu dari arah utara menuju ke selatan. Sementara pengendara yang datang darai arah selatan yang akan mengantar anak-anaknya ke sekolah, terlebih bagi mereka yang menaiki mobil, diarahkan melewati lingkungan LC Aya dan tembus dari sebelah utara Dinas Kominfo Bangli. “Pengecualian untuk pengantar yang menggunakan sepeda motor, karena kasihan pengantar yang sudah tua, bawa motor, basah-basahan dan diharuskan muter ke LC Aya, makanya kami berikan pengecualian” jelas perwira asal Kesiman, Denpasar ini.