balitribune.co.id | Gianyar - Pengawasan terhadap warga negara asing (WNA) terus menjadi perhatian petugas penegas hukum di Gianyar. Terutama di wilayah Ubud yang menjadi kampung bule, tokoh masyarakat pun ikut bersinergi dengan petugas.
Salah seorang tokoh masyarakat Desa Sayan, Ubud, I Wayan Iwan Sugiawan, Rabu (3/7), mengungkapkan, kehadiran wisatawan asing pastinya memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Namun secara beriringan juga tentu membawa tantangan tersendiri dalam menjaga Kamtibmas. “Kami menyambut baik kedatangan wisatawan, tetapi kami juga perlu waspada dan menjaga agar situasi tetap kondusif. Pengawasan yang ketat perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” terang Iwan Sugiawan.
Karena itu, bagianya semua pihak terutama masyarakat, khususnya pada tokohnya harus bersinergi dengan aparat kepolisian dan pecalang dalam menjaga Kamtibmas. Masyarakat juga senantiasa proaktif dan selalu waspada dengan melaporkan jika melihat hal-hal yang mencurigakan. "Dengan upaya bersama ini, diharapkan Ubud dapat terus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi masyarakat serta wisatawan yang akan berkunjug ke Ubud," ujarnya.
Iwan meyakini, sinergitas petugas dna masyarakat akan meningkatkan efektivitas pengawasan terhadap orang asing di Bali. Termasuk pula meminimalisir potensi pelanggaran keimigrasian. Seiring itu pula akan meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Bali dan wisatawan yang berkunjung ke Bali. "Sinergi ini penting untuk meningkatkan pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah Ubud khususnya," tegasnya.