BALI TRIBUNE - Untuk mempermudah warga pengungsi melakukan aktifitas persembahyangan, pengungsi yang tinggal di Posko pengungsian KUbu, Bangli bergotong royong membangun tempat suci yang dinamai Asagan, Selasa (12/12). Untuk proses pembersihan darai Asagan yang baru dibangun itu, para pengungsi akan menggfelar upakara pecaruan yang rencanaya akan dilangsungkan tepat pada hari Tilem, Senin (18/12) nanti.
Koordinator warga pengungsi Jro Mangku Parwata menyampaikan dibangunanya asagan berdasarkan kesepatan warga sesama pengungsi. Sehingga dalam melaksanakan upacara atau persembahyangan bisa terpusat. Diakui selama ini kegiatan persembahyang dilakukan di ruang pengungsian.
"Untuk pengayengan, memohon keselatan kepada Ida Sang Hyang Widi. Kami biasa sembahyang di kamar, dan di tugu dekat posko pengungsian," ungkapnya. Diakui pihaknya kini sedang mencari hari baik untuk melaksanakan uparaca pecaruan. "Rencana pada rahinan tilem , untuk pecaruan hanya abrumbunan, setelah pembanguan asagan kelar,” sebut pengungsi asal Dusun Keladian, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem ini.
Untuk material seperti semen memanfaatkan sisa pembuatan toilet. Disinggung biaya upacara pecaruan, pihaknya masih akan mengkoordinasikan, akan dilakukan urunan atau dicarikan donasi. Rencana pembanguna asagan sudah cukup lama, hanya saja sebelumnya warga pengungsi kembali ke kampung mengingat kondisi sudah aman. Kemudian saat ini kembali mengungsi, dan disepati untuk membangun asagan. ”Untuk proses pembangunan kita dibantu petugas dari BPBD,TNI/Polri,” jelasnya.