Bak Lingkaran Setan, Pengoplos Elpiji 3kg Makin Merajalela | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 25 April 2017 19:32
Arief Wibisono - Bali Tribune
elpiji
Salah satu tempat pengoplosan elpiji 3kg yang ada di Banjar Memuwi, Sibang Gede.

BALI TRIBUNE - Pengawasan terhadap distribusi elpiji 3kg yang disubsidi pemerintah bagi masyarakat kecil ternyata masih sangat lemah. Bagaimana tidak, masih banyak oknum di lapangan yang mencoba meraup keuntungan pribadi.

Salah satu pengoplosan elpiji 3kg ini terjadi di Banjar Memuwi, Desa Sibang Gede, Kabupaten Badung. “Kegiatan pengoplosan di wilayah ini sudah lama berlangsung yang dilakukan oleh DG, bahkan sering kendaraan pengangkut Elpiji lalu lalang disekitar sini,” ucap salah seorang warga yang kerap di panggil Ajik dari sekitar lokasi, Senin (24/4).

Pengoplos, begitu kerap diistilahkan bagi mereka yang memindahkan elpiji 3kg ke tabung 12kg ataupun 52kg. Pekerjaan seperti ini sangat menggiurkan, meski dengan risiko membahayakan bagi lingkungan sekitar. “Entah kemana elpiji itu dikirim, pastinya banyak kendaraan yang lalu lalang dari dan ke tempat itu,” ujar warga tersebut, sambil menunjuk tempat yang dimaksud.
Dari tempat berbeda, salah seorang narasumber yang enggan namanya dikorankan juga mengatakan, keberadaan pengoplos saat ini jumlahnya sudah semakin bertambah seiring dengan bertambahnya subsidi dari pemerintah. “Kalau dulu hanya ada lima bendera, dengan kompisisi masing masing bendera memiliki lima pengoplos, tapi sekarang lebih dari itu,” sebutnya.
Ia sendiri berpendapat, keberadaan para pengoplos ini akan sulit diberantas, mengingat permainan ini sudah seperti lingkaran setan. “Kalau dibilang ada pengawasan di mana pengawasannya? Buktinya para pengoplos jumlahnya semakin banyak, kecuali elpiji 3kg itu dihapus oleh pemerintah,” ujarnya, lebih lanjut.
Narasumber yang pernah memiliki pangkalan gas ini mengaku menyerah dengan kondisi yang ada. Ia mengaku kondisi seperti ini sangat tidak menguntunkan bagi dirinya sehingga akhirnya menutup usaha pangkalan yang ia miliki. “Daripada saya habis habisan, lebih baik pangkalan saya tutup, ndak kuat menghadapi lingkaran setannya,” tutupnya.