Denpasar, Bali Tribune
Kementerian Pariwisata akan menunjuk Bali sebagai destinasi wisata gatronomi/wisata kuliner yang berkaitan erat dengan budaya lokal serta asal usul makanan tersebut. Menanggapi hal itu, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan dengan adanya bermacam kuliner khas Pulau Dewata tentunya sangat cocok jika dijadikan sebagai destinasi wisata gastronomi.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Agung ini, makanan/kuliner tradisional Bali dapat diterima turis mancanegara maupun domestik. Bahkan beberapa kudapan Bali telah menjadi menu andalan di beberapa hotel dan restoran di Pulau Seribu Pura ini.
Di samping itu, dia juga mengatakan jika makanan Bali sudah cukup dikenal oleh wisatawan. Beberapa biro perjalanan wisata (BPW) sekarang ini telah memasukkan kegiatan membuat masakan Bali ke dalam paket tur.
"Bali sebagai destinasi wisata gastronomi menurut saya selaku Ketua GIPI Bali, penunjukan ini sangat cocok, seperti halnya budaya. Kuliner di Bali pun sudah cukup dikenal oleh wisatawan dan dapat diterima," ujarnya di Denpasar, Jumat (7/10).
Gus Agung menyebutkan jenis makanan tradisional Bali yang paling populer dan digemari turis di antaranya betutu bebek, sayur urab, sate lilit, babi guling dan minuman seperti loloh cemcem.
Sementara itu sebelumnya, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar yang juga Ketua PHRI Kota Denpasar, Ida Bagus Sidartha Putra (Gusde) mengaku konsisten untuk mempromosikan kuliner lokal. Sebab, katanya, yang menjadi tren di dunia saat ini adalah gastronomi (makanan).
Seperti halnya Indochina yaitu Vietnam dan Kamboja di jalan-jalan kawasan pedestrian pada malam hari banyak berjejer aneka makanan lokal. "Kita perlu membangun kawasan tempat aneka makanan lokal," ucapnya.