BALI TRIBUNE - Sungguh tragis kondisi Rumah Dinas (Rumdin) untuk pejabat di Bangli kondisinya rusak berat. Rusakanya bangunan yang berada di belakang Rumah Dinas Bupati Bangli itu dikarenakan minimnya perawatan karena tidak dihuni, juga kerena faktor usia bangunan yang sudah uzur.
Pantauan di lokasi, tampak tembok penyengker Rumdin Sekda Bangli nyaris ambrol lantaran digerogoti akar pohon kelapa. Selain itu tampak pula Rumdin lainnya mengalami nasib yang sama, dimana kerusaknya bervariasi, yakni ada bagian tembok atau atap serta pintu pagar yang rusak. Bahkan saking lamanya tanpa penghuni, sejumlah Rumdin terkesan angker dan tidak enak dipandang. Dari sekian banyak bangunan Rumdin, hanya sebagian kecil saja ada yang menempati. Rumdin yang ada penghuninya jauh lebih bersih, tertata dan terawat.
Dari informasi yang dihimpun Bali Tribune, Rumdin Sekda sudah lama tidak ditempati, pasca ditinggal Sekda I Wayan Sutapa. Banyak pejabat yang mendapat jatah Rumdin justru bertempat tinggal jauh seperti Denpasar, Batubulan-Gianyar, dan lain-lainnya. Hanya Kepala BKD Bangli, Ni Putu Koesalireni bersama suaminya I Nyoman Adnyana (anggota DPRD Bali) yang mau menempati Rumdin. Banyak warga yang menyayangkan kosongnya Rumdin tersebut.
”Banyak rumah dinas tak ada penghuninya. Jadinya bangunan kelihatan kurang terawat, makanya tembok panyengker hampir jebol,” jelas sumber saat ditemui di lokasi
Kata sumber yang enggan disebutkan namanya ini, memang kini kerja dibirokrasi beda dengan tempo dulu yang banyak melakukan koordinasi antar pejabat di luar jam kerja. Karena itu mau tidak mau pejabat harus tinggal di Rumdin. ”Sekarang saya lihat tak ada seperti itu, makanya pejabta enggan meninggali rumdin,” sebutnya.
Atas kondisi tembok di Rumdin Sekda yang nyaris jebol, dia mengaku sangat khawatir akan dampaknya. Karena posisi tembok sudah miring. Untung ada pohon kamboja yang menahan tembok di bagian ujung, sehingga tidak jebol.
Kepala Bagian Umum Setda Bangli I Made Mahindra Putra ketika dikonfirmasinya soal kondisi Rumdin, dia membenarkan kondisi itu. Kerusakan Rumdin menurutnya lebih dikarenakan faktor usia. “Kerusakan rumdin lebih dikarenakan usia banguan, kalau tidak salah rumdin itu dibangun 30 tahun yang lalu, sudah wajar ada yang rusak,” sebutnya.
Disinggung perbaikan Rumdin yang rusak, kata Mahendra Putra diharapkan tahun 2020 sudah dilakukan. ” Kini sudah dibuat detail enginering design (DED)nya. Sedangkan m untuk perbaikan tembok penyengker menurutnya akan segera dilakukan,” jelasnya.