balitribune.co.id | Bangli - Pemkab Bangli terus lajkukan terobosan dalam optimalisasi pendapatan dari pajak air tanah (AT). Untuk pemanfaatan air tanah akan dihitung menggunakan water meter.Dalam waktu dekat ini watermeter akan dipasang di dua puluh tempat usaha. Pengadaan water meter pemerintah mengalokasikan anggaran ratusan juta
Sekretaris BKPAD Bangli Dewa Meranggi Adnyana saat dikonfirmasi terkati optimaliasi pendapatan dari air tanah, mengatakan pemerintah daerah akan melakukan pemasangan water meter di tempat usaha peternakan. Dengan pemasangan water meter ini tentu besaran pemakaian air dapat terhitung dengan jelas. “Sebelum pemasang tim telah lakukan survai lokasi peternakan yang akan dipasang water meter,” tegasnya, Minggu (10/4/22).
Pihaknya tidak memungkiri selama ini penghitungan pemanfaatan air berdasarkan jumlah populasi ternak. Air tanah banyak dimanfaatkan untuk peternakan terutama peternakan ayam. Pemasangan water meter ini untuk memperkecil ruang gerak manipulasi data. Sebut Dewa Meranggi untuk pengadaan water meter dialokasikan anggaran Rp 197 juta. Rencana awal akan dipasang di 21 titik, namun salah satu usaha tutup.
Disinggung tunggakan pajak air tanah, Dewa Meranggi tidak menapik adanya tunggakan. Menurutnya, wajib pajak yang menunggak telah diberikan surat peringatan. Dengan diberikan teguran, harapan wajib pajak segera membayar kewajibannya.