Diposting : 5 March 2020 00:14
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Negara - Cuacara buruk yang terjadi di Selat Bali, Rabu (4/3), menyebabkan penyeberangan Gilimanuk-Ketapang dan sebaliknya sementara ditutup. Nahkoda pun diminta selalu waspada.
Berdasarkan informasi, aktivitas penyeberangan di Selat Bali yang sebelumnya berlangsung lancar, mulai Rabu sore berangsur terganggu. Cuaca buruk yakni angin kencang serta hujan deras mulai terjadi sekitar pukul 15.30 Wita.
Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan kabut tebal menyelimuti lintasan pelayaran kapal di perairan Selat Bali. Akibatnya, jarak pandang nahkoda atau juru mudi kapal menjadi sangat terbatas lantaran kabut tebal tersebut.
Kondisi ini sangat membahayakan pelayaran yang melayani penyeberangan di Selat Bali. Jarak pandang nahkoda atau juru mudi yang terbatas tersebut juga berpotensi terjadi tabrakan kapal lantaran posisi antarkapal tidak dapat terlihat dengan jelas. Angin kencang juga berpotensi terjadi tabrakan kapal lantaran kapal bisa terdorong keluar lintasan pelayarannya. Mempertimbangkan keselamatan pelayaran kapal akhirnya penyeberangan lintas Ketapang-Gilimanuk kembali ditutup sementara.
Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) atau Syahbandar Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk mulai menutup sementara penyeberangan Jawa-Bali mulai pukul 15.40 Wita. Kepala UPP Gilimanuk, I Ketut Aryadaba dikonfirmasi Rabu mengatakan, kondisi cuaca di perairan Selat Bali yang tiba-tiba tidak bersahabat tersebut sangat membahayakan aktivitas pelayaran kapal. “Penyeberangan ditutup sementara karena angin kencang, jarak pandang sangat terbatas, membahayakan,” ujarnya.
Setelah penyeberangan ditutup, menurutnya seluruh nahkoda diminta untuk tetap menyandarkan kapalnya di dermaga. Sedangkan bagi kapal yang sudah selesai bongkar muat dan kapal yang sedang berlayar diminta mengapung di tempat yang aman dekat dengan pelabuhan terdekat.
Ia menyatakan penutupan penyeberangan sementara tersebut tidak sampai menyebabkan terjadi antrean kendaraan di kedua pelabuhan lantaran arus kendaraan yang masuk pelabuhan untuk menyeberang jumlahnya sedikit.
Seluruh kendaraan yang masuk pelabuhan saat penyeberangan ditutup sementara, dipastikan bisa ditampung di parkir pelabuhan. Penutupan penyeberangan kembali di buka setelah kabut berangsur menipis dan cuaca buruk berlalu. Kapal-kapal yang melayani penyeberangan baru busa berlayar kembali setelah enyeberangan dibuka kebali sekitar pukul 16.00 Wita. “Penundaan penyeberangan tidak lama. Dengan kondisi cuaca sekarang, nahkoda tetap waspada,” tandasnya.