Dandim: Pertahankan Sawah di Tengah Kota | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 20 September 2016 10:23
Djoko Moeljono - Bali Tribune
TNI
Dandim 1611/Badung, Letkol Czi M Leo Pola Ardiansa S, SH., memerintahkan prajuritnya untuk membantu para petani dan masyarakat mempertahankan lahan sawah yang semakin terdesak oleh pesatnya pembangunan infrastruktur Kota Denpasar.

Denpasar, Bali Tribune

Pesatnya laju pembangunan infrastruktur di Kota Denpasar, melecut semangat para prajurit TNI AD di jajaran Kodim 1611/Badung untuk berkolaborasi dengan instansi terkait (Polri dan Pemda) serta masyarakat guna mempertahankankan sekaligus melestarikan lahan persawahan yang kian menyempit.

“Masalah ketersediaan lahan menjadi kendala utama pencapaian swasembada pangan. Sehingga diperlukan upaya maksimal dari semua pihak dan masyarakat untuk mempertahankan sekaligus menjaga ketersediaan lahan atau areal sawah yang semakin sempit di tengah pesatnya pembangunan sejumlah infrastruktur dan pemukiman penduduk juga gedung-gedung perkantoran dan mall,” ujar Dandim 1611/Badung, Letkol Czi M Leo Pola Ardiansa S, SH., di Denpasar, Senin (19/9).

Didampingi Kasdim 1611/Badung, Mayor Czi Dedi Hariyadi, dan Pasiter, Kapten Inf I Made Mustika, Dandim menegaskan, fakta paling gamblang saat ini, keberadaan lahan pesawahan di tengah geliat pesatmya pembangunan Kota Denpasar terus menyusut secara signifikan, akibat tergusur oleh aneka kepentingan nonpertanian, terutama untuk pembangunan kawasan permukiman, perkantoran, dan sebagainya.

Menurut perhitungan sederhana, para petani di Kota Denpasar, khususnya yang berada di wilayah Banjar Pitik, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan (Densel) – yang dijadikan sasaran pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-97 TA 2016 – belum bisa mencapai skala usaha secara ekonomis, jika dilihat dari kepimilikan lahan tersebut. “Mari lestarikan sawah dan hijaukan Kota Denpasar. Pertahankan sawah di tengah kota,” ujar Dandim, selaku Dansatgas TMMD ke-97 TA 2016 yang berlangsung sebulan (20 September-19 Oktober 2016).

Pemilihan sasaran dilaksanakan secara bottom up, mengingat penyelenggaraan TMMD merupakan kegiatan terpadu dan terintegrasi untuk merangsang partisipasi dan swadaya masyarakat dalam pembanguanan sekaligus untuk membantu pemerintah daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Adapun sasaran fisik dalam TMMD kali ini, yaitu pembuatan jalan usaha tani (JUT) dan jogging track sepanjang 4,3 kilometer dengan lebar 1,5 meter, sebagai upaya untuk menghindari alih fungsi lahan/sawah dan pembangunan jembatan. Serta kegiatan bedah rumah milik I Made Weji di Banjar Pitik, Pedungan, Densel,” jelas Dandim.

Sedangkan sasaran nonfisik meliputi penyelenggaran sejumlah kegiatan yang melibatkan langsung peran aktif para generasi muda dan masyarakat, seperti lomba yel-yel antarsiswa pelajar SMP dan SMA se-Denpasar. Juga lomba pembuatan penjor, pelayanan KB kesehatan, pengobatan umum dan pemberian kacamata baca secara gratis, penyelenggaraan pameran potensi wilayah masyarakat di Kecamatan Densel.

Ditemui di sela-sela persiapan pembukaan TMMD di Lapangan Argasoka, Sesetan, Denpasar, Senin siang kemarin, Komandan SSK TMMD ke-97 TA 2016 Mayor Kav Edy Surnoto, menambahkan, selama pelaksanaan TMMD tersebut juga diselingi dengan kegiatan sosialisasi kesadaran berbangsa dan bernegara, Rabu (21/9). Termasuk kegiatan lomba menyanyikan lagu-lagu perjuangan antarsiswa SMP dan SMA se-Kota Denpasar, bahkan untuk menyemarakkan kegiatan tersebut akan digelar panggung hiburan rakyat dan pemutaran film perjuangan di Wantilan Pura Dalem Banjar Pitik, Pedungan, Densel, Kamis (22/9).

Pasipers Kodim 1611/Badung, Kapten Inf Joko Raharjo, mengatakan, terkait lomba penjor antar-Desa Pakraman (DP) se-Kecmatan Densel, yang dijadwalkan digelar Selasa (20/9) pagi ini diikuti oleh perwakilan dari Kelurahan Sesetan, Renon, Serangan dan Kelurahan Pedungan juga Desa Sidakarya, Sanur Kauh, Sanur Kaja, dan Desa Pemogan.

TNI dalam tugas pokoknya sesuai UU TNI Nomor: 34/Tahun 2004 dijabarkan menjadi dua, yaitu tugas operasi militer untuk perang (OMP) yang pada kondisi sekarang ini kecil kemungkinan adanya. Serta tugas pokok yang mempunyai tantangan besar, yaitu operasi militer selain perang (OMSP).

“Kehadiran parajurit TNI dalam TMMD ini sebagai wujud kemanunggalan TNI bersama rakyat, selain menjaga keamanan, keutuhan, dan kadaulatan NKRI, juga turut membantu masyarakat untuk meningkatkan swasembada pangan, ikut menanam padi dan gotong royong bersama masyarakat dalam pembuatan jalan usaha tani,” kata Dandim, seraya menuturkan, jika kondisi pangan aman, maka negara dapat dipastikan akan turut aman dan kuat, terlebih terbangunnya soliditas dan sinergisitas TNI, Polri, dan Pemda yang selalu manunggal dengan rakyat.

Kegiatan TMMD kali ini melibatkan 150 personel, perwakilan dari Korem 163/Wira Satya, Kodim 1611/Badung, Denhubrem 163.Wira Satya, Denkes Singaraja, Yonif R-900/SBW, Yonzipur 18/YKR, Kikavserdam IX/Udayana, Balakdam, Lanal Denpasar, Lanud Ngurah Rai, Polresta Denpasar, dan Pemkot Denpasar.