Diposting : 9 October 2019 00:07
Hendrik B Kleden - Bali Tribune
Balitribune.co.id - Astra Honda Motor (AHM) memberi kesempatan kepada lima awak media meliput langsung kompetisi 20th Safety Japan Instructors Competition, Sirkuit Suzuka Jepang. Wartawan Balitribune.co.id | - salah satunya. Berikut laporannya yang dimuat bersambung mulai hari ini.
Menumpang maskapai Singapore Airlines ( SQ 976) perjalanan menuju Jepang diawali dari Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (1/10) kurang lebih pukul 20.15 WIB, tiba di Bandara Changi Singapura kurang lebih dua jam kemudian. Satu jam transit di Singapura, perjalanan diteruskan menuju bandara Kansai, Osaka Jepang, habiskan waktu kurang lebih 7 jam.
Tiba di Kansai keesokan harinya, Rabu 92/10) dijemput tour guide, Bambang (warga Indonesia yang sudah 30 tahun menetap di Jepang). Bandara Kansai berada di tengah laut (reklamasi). Untuk menuju ke Kyota, kami melewati highway. Ruas jalan sangat lebar, bersih dan rapi. Sepanjang kiri dan kanan jalan dibatasi beton pemisah bertujuan meredam suara bising kendaraan.
Adanya aturan pembatasan kecepatan laju mobil 80km/h menjadikan jarak antar mobil satu dan lain teratur (tidak mepet). Jika melanggar, sanksi berupa penggurangan point SIM. Sama seperti di Indonesia SIM mobil di Jepang berlaku selama lima tahun. Bedanya SIM mobil di Jepang memiliki nilai (6 point). Jika melanggar ada pengurangan point. Jika semua point habis, selama dua tahun pengemudi tidak bisa membuat SIM.
Pengurangan point tertinggi berlaku bagi mereka yang mengemudi dalam keadaan mabuk (6 poin) sementara teringan, tidak mengenakan sabuk pengaman (1poin). Pengurangan poin SIM bisa menjadi alasan penduduk Jepang sangat disiplin berlalu lintas. SIM bukan hanya sebatas mengendarai tapi juga tanda pengenalan diri (KTP). Biaya pembuatan SIM sangat mahal, kurang lebih 300.000 Yen atau Rp 30 juta. Prosesnya pun memakan waktu yang lama, 3 bulan.
Khusus untuk warga asing (pendatang) bisa menggunakan SIM dari negara asal. Namun, hanya berlaku tiga bulan. Jika ingin menganti ke SIM Jepang harus membayar biaya 10.000 Yen atau Rp 1 juta dan wajib mengikuti pelatihan terlebih dahulu (teori, test tertulis dan praktek).
Pelatihan praktek SIM sangat sulit, beberapa warga Indonesia harus mengikuti pelatihan praktek SIM hingga 12 kali baru mendapatkan SIM. SIM Mobil terdiri dari dua jenis, mobil matic dan manual. Khusus untuk SIM Manual mendapatkan bonus bisa mengendarai motor berkapasitas 50cc.
Rombongan berhenti untuk makan siang di salah satu daerah kawasan Kyoto pukul 13.00 (waktu setempat) dan dilanjutkan menuju Suzuka. Meskipun melewati ruas jalan protokol kota, kondisi jalan tetap lancar, tidak ada kemacetan. Suara klakson kendaraan pun sama sekali tak terdengar. “Kalau kita membunyikan klakson dianggap orang gila,” kata Bambang. (bersambung)