Diposting : 15 February 2019 12:37
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune, Amlapura - Aktivitas vulkanik Gunung Agung masih terus menunjukkan peningkatan. Ini terlihat dari meningkatnya gempa-gempa vulkanik yang terekam oleh Siesmogram di Pos Pantau Gunung Agung, di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, yakni gempa vulkanik dangkal dan gempa vulkanik dalam disertai gempa hembusan. Dan Kamis (14/2) sekitar pukul 04.34 Wita Gunung Agung kembali erupsi, hanya saja ketinggian kolom abu tidak bisa teramati dari Pos Pengamatan Gunung Agung.
Berdasarkan pantauan CCTV di Bukit Asah, Desa Bugbug, Karangasem, saat terjadinya erupsi atau letusan kemarin, terlihat adanya sinar api atau glow di puncak kawah. Erupsi ini terekam oleh Seismogram di Pos Pantau Gunung Agung dengan amplitudo maksimum 17 mm dengan durasi 3 menit 40 detik.
Sementara sepanjang 24 jam kemarin, Seismogram juga merekam terjadinya gempa-gempa vulkanik, seperti gempa vulkanik dalam sebanyak dua kali dengan durasi 26 detik, yang menandakan adanya intrusi magma kepermukaan kawah.
Selain gempa vulkanik dalam, juga terekam gempa vulkanik dangkal dan gempa tektonik lokal sebanyak dua kali, letusan sebanyak satu kali dan hembusan satu kali.
Terkait dengan erupsi yang terjadi kemarin, Kepala Pos Pengamatan Gunung Agung, Dewa Made Mertayasa, kepada wartawan Kamis kemarin menjelaskan, jika sebelum terjadinya erupsi pada dini hari kemarin juga telah terjadi gempa vulkanik yang cukup besar yang menurutnya itu menjadi pemicu terjadinya pelepasan gas atau fluida ke kawah Gunung Agung, yang diwaspadai adalah sebaran abu, namun itu tipis dan arahnya ke tenggara sehingga wilayah Kota Amlapura terpapar hujan abu tipis.
Terkait dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung ini, pihaknya mengimbau masyarakat di lereng Gunung Agung untuk tidak melaksanakan aktivitas di zona merah radius 4 kilometer. Sementara itu, dari pantauan secara visual sampai saat ini masih terlihat adanya hembusan asap bertekanan lemah dan sedang di kawah Gunung Agung.