Hasil Pilpres 2024 Sudah Diketahui, Warga Pering Ogah Coblos Ulang | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 27 Juli 2024
Diposting : 22 February 2024 04:07
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune / COBLOS ULANG - Suasana pelaksanaan coblos ulang di TPS 14 Banjar Tojan, Desa Pering, Blahbatuh, Gianyar, Rabu (21/2).

balitribune.co.id | GianyarPelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 14 Banjar Tojan, Desa Pering, Blahbatuh, Gianyar, Rabu (21/2) tak lagi disambut antusias warga. Banyak warga yang enggan mengunakan hak pilihnya lagi lantaran hasil Pilpres sudah ketahuan. Bahkan dalam PSU ini pasangan Prabowo-Gibran tetap unggul telak.

Sebagaimana diketahui, pemilih di TPS 14 ini sebanyak 271 DPT, terdiri dari 135 laki-laki dan 136 perempuan. Hingga pukul 12.00 WITA jumlah pemilih yang hadir hanya 119 orang. Berbeda pada pencoblosan 14 Februari 2024 lalu, pemilih yang menggunakan hak suara sebanyak 234. Dalam pemilihan tersebut, suara sah sebanyak 231 suara dan tidak sah 3 suara.

Dari penghitungan suara pada saat coblosan pertama itu, perolehan suara Capres-cawapres Nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul memperoleh 167 suara. Paslon Ganjar-Mahfud sebanyak 51 suara dan Paslon Anies-Cak Imin meraih suara 13 suara. Pada PSU kali ini, pasangan Prabowo-Gibran masih unggul dengan perolehan 103 suara Ganjar-Mahfud 12 Suara dan pasangan Amin 2 suara.

Ketua KPU Gianyar I Wayan Mura mengatakan, partisipasi masyarakat ketika hari PSU harapannya maksimal. Minimal mendekati kehadiran saat tanggal 14 Februaru lalu. Dalam penyebaran C6 atau C pemberitahuan telah dipastikan untuk hadir menggunakan hak pilihnya.

Meski demikian, pihaknya mengakui karena kondisinya adalah PSU memang banyak yang tidak hadir, terlebih pelaksanaannya pada hari kerja.

"Kita telah berupaya memaksimalkan partisipasi pemilih, dengan bersurat ke instansi-instansi agar karyawannya diberikan dispensasi waktu. Kepala lingkungan dan pemerintahan desa juga kita ajak koordinasi agar partisipasi masyarakat maksimal," ujarnya.

Sementara untuk kelancaran PSU, KPU memberikan atensi khusus, dengan membekali dan ingatkan kembali tugas masing-masing para KPPS, agar hal kemarin tidak terulang lagi.

"Jangan sampai keteledoran atau ketidakcermatan kita PSU tidak berjalan lancar lagi," ungkapnya.

PSU TPS 14 pun mendapat sorotan dari berbagai pihak, bahkan oleh anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi. Raka Sandi mengatakan kehadiran DKPP RI untuk memonitoring proses penyelenggaraan Pemilu 2024.

Terkait di Bali ada lima tempat PSU, empat di Buleleng dan satu di Gianyar. Raka Sandi mengatakan pelanggaran-pelanggaran pemilu yang terjadi sudah direkomendasikan oleh Bawaslu kepada KPU untuk digelar PSU. Dan terhadap ini, DKPP memantau para penyelenggara untuk bekerja dengan baik, sehingga proses penyelenggaraan terlaksana dengan baik.

"Satu TPS saja bermasalah, akan bermasalah hingga tingkat berikutnya, bahkan proses di pusat juga terkendala. Sehingga semua proses wajib terlaksana dengan baik, utamanya PSU jangan lagi ada masalah berulang. Apalagi rekap harus benar-benar klir dan tidak ada masalah, " terang mantan KPU Bali ini.

Raka Sandi menegaskan, tidak ada sanksi karena kesalahan adminitrasi bukan pelanggaran Pemilu, yang harus dikeluarkan DKPP. "Ini bukan pelanggaran tapi kesalahan adminitrasi yang kemungkinan tak disengaja," ujarnya.

Seperti diketahui, PSU TPS 14 Pering digelar karena Bawaslu Gianyar menemukan ada dua warga Jakarta yang menggunakan hak pilihnya di TPS 14, Desa Pering. Dua orang ini tidak masuk daftar pemilih tetap (DPT) maupun daftar pemilih tetap tambahan (DPTb) di TPS tersebut.

Ketentuannya yang bersangkutan tidak boleh menggunakan hak pilihnya karena yang bisa menggunakan KTP elektronik adalah warga yang tinggal di desa dan ber-eKTP di wilayah setempat juga. Kalau dari luar wilayah provinsi wajib tercatat DPTb. Sedangkan dua warga yang terlanjur memilih itu sudah memiliki C6 di Jakarta.