Khawatir Corona, Jabat Tangan dan Cium Tangan di Sekolah Dihentikan | Bali Tribune
Diposting : 5 March 2020 01:08
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/ DIHENTIKAN - Suasana di Sekolah Dasar, jabat tangan dan cium tangan dihentikan sementara.
Balitribune.co.id | Gianyar - Guna menciptakan suasana belajar mengajar yang nyaman dan tenang, Kadisdik Gianyar mengimbau agar sekolah-sekolah SD sampai SMA untuk tidak panik dan belajar seperti biasa. Terkait dengan adanya Virus Corona yang merebak dan membuat orangtua siswa mulai was-was, tradisi jabat tangan antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru maupun cium tangan, dihentikan sementara.
 
Kadisdik Gianyar, Wayan Sadra, Rabu (4/3), mengungkapkan, proses belajar mengajar saya harap berjalan seperti biasa. Untuk menghindari rasa was-was orang tua, pihaknya sudah menginstruksikan tradisi jabat tangan dan cium tangan di sekolah, jabat tangan dan cium tangan guru dohentikan. Nanti diterapkan lagi saat kondisi sudah mulai normal, mengingat pendidikan karakter harus berlanjut, sebagai etika ketimuran. “Jabat tangan antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru, atupun cium tangan bisa dihentikan sementara, sampai kondisi normal. Ini adalah pendidikan etika dan karakter, sudah berjalan dari dulu, apabila hal ini membuat tidak nyaman karena adanya virus corona, bisa dihentikan sementara," jelas Wayan Sadra.
 
Karena itu, Kepsek dan guru juga diminta memantau penuh siswa di kelasnya.  Kondisi kesehatan anak didik, patut di perhatikan. “Namun  bila ada siswa yang panas demam dan flu segera kontak tim medis. Saya harap tindakannya jangan berlebihan yang membuat suasana panik," harapnya.
 
Dikatakannya, saat ini musim hujan bisa saja demam dan flu terjadi karena masa pancaroba, perubahan musim dari kemarau ke hujan. "Penanganannya jangan berlebihan, justru penanganan berlebihanembuat panik dan kondisi yang sakit nanyi menjado shock dan drop," ujarnya.
 
Disidik juga tidak memberikan imbauan untuk meliburkan siswa bila mengalami demam atau flu. "Kita percayakan kepada tim medis, bila mengalami demam kontak saja dokter atau tim medis. Dan proses belajar mengajar tetap normal," tegasnya. 
 
Dikatakannya, siswa di Gianyar baik SD, SMP, SMA/SMK tidak heterogen seperti di kota besar, sehingga kekhawatiran tidak perlu berlebihan. Disarankannya lagi, untuk sementara siswa tidak melakukan kegiatan di tempat keramaian. "Intinya jangan panik, terus jabat tangan cium tangan dihentikan sementara dan bila ada yang sakit agar penanganannya jangan berlebihan," tutupnya.