BALI TRIBUNE - Tim Gabungan terdiri dari BPBD Bangli, Basarnas, SAR Polda Bali, Sat Pol Air dan TNI dengan dibantu masyarakat Desa Trunyan akhirnya berhasil mengevakuasi dua korban tewas dalam kecelakaan tunggal di ruas jalan Desa Trunyan, Selasa (18/7).
Pantauan di lokasi, ribuan warga menyemut untuk menyaksikan proses evakuasi dua korban yang terjebak di dalam mobil APV yang tenggelam di dasar Danau Batur itu. Proses evakuasi dimulai pukul 07.00 Wita. Sebelum proses evakuasi terlebih dahulu dilakukan ritual ngaturang pejati dan persembahyangan di pelinggih (tempat suci) dekat danau, dipuput Jro Nyarikan Nada dan Jero Mangku Diana.
Selanjutnya tim melakukan orientasi medan untuk menentukan kordinat di mana posisi mobil tenggelam. Setelah itu sekitar pukul 08.00 Wita dua tim penyelam lengkap dengan perlengkapannya langsung terjun ke dasar danau. Setelah hampir satu jam menyelam akhirnya posisi mobil APV diketahui. Hasilnya sekitar pukul 09.30 Wita salah seorang korban atas nama Rita Ningsih ditemukan. Petugas langsung mengevakuasi jasad Rita Ningsih dan kemudian dilarikan ke RSUD Bangli melalui Dermaga Kedisan.
Setelah proses penyelaman hapir dua jam evakuasi dihentikan sejenak untuk proses pengisian tabung dan sekitar pukul 12.30 Wita proses evakuasi kembali dilanjutkan untuk mencari satu korban lagi. Setelah dilakukan analisa, akhirnya evakuasi ditempuh dengan cara menarik mobil menggunakan tali. Namun karena situasi di dasar danau gelap tim penyelam kesulitan merangkaikan tali di bagian mobil.
Sekitar pukul 16.00 Wita mobil naas tersebut sempat terlihat dan petugas kembali berjuang untuk bisa mengikatkan tali pada bagian body mobil, setelah berhasil mengikatkan tali , mobil langsung ditarik, namun sayang saat ditarik tali pengikat putus dan mobil kembali tenggelam. Tidak ingin gagal lagi akhirnya untuk menarik mobil warga dibagi menjadi dua yakni sebagian warga menarik tali dari darat dan sebagian lagi di danau. Akhinya mobil berhasil dibawa ke pinggir dan kemudian mobil ditarik menggunakan katrol.
Pukul 17.45 Wita mobil DK 712 YB baru bisa terlihat dengan jelas dan begitupula posisi korban berada di bagian belakang mobil. Setelah berhasil dikeluarkan dari dalam mobil korban atas nama Mukshin Mardona jasadnya langsung dikirim ke RSUD Bangli. Proses evakuasi mendapat perhatian seriuas dari pejabat di lingkungan Polda Bali, nampak di lokasi Dirlantas Polda Bali, Kombes AA Made Sudana, Kasi Oprasi Basranas Denpasar Gde Mardana, Kapolres Bangli AKBP Gusti Agung Ngurah Ade Anom Panji.
Dirlantas Polda Bali Kombes AA Made Sudana mengatakan jika proses evakuasi telah selesai, barulah pihaknya bisa melakukan kajian dari kejadian kecelakaan tunggal itu. “Fokus kita adalah menemukan dulu para korban baru kemudian dilakukan kajian yang mendalam terkait kasus kecelakaan tunggal ini,“ jelasnya.
Kasi Basarnas Denpasar, Gde mardana mengungkapkan berhasilnya evakuasi tidak terlepas dari kerja keras tim dan juga bantuan masyarakat. Bahkan dia mengatakan cara tradisional darai masyarakat sempat membuahkan hasil. ”Mobil yang posisinya di dalam air, diputar dahulu baru kemudian ditarik, kemudian tali diikat pada bambu besar, ternyata pola ini sangat membantu tim,“ jelasnya.