Luas Wilayah Tentukan Dana Promosi | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 22 Desember 2024
Diposting : 10 September 2016 10:50
ayu eka - Bali Tribune
kementrian pariwisata
I Gde Pitana

KEMENTERIAN Pariwisata mengklaim kebutuhan biaya promosi suatu negara berbeda-beda dengan lainnya. Dana yang diperlukan untuk berpromosi disesuaikan dengan luas wilayah negara tersebut.

Misalnya Indonesia yang memiliki ribuan pulau dan wilayahnya pun luas maka dana promosinya juga lebih tinggi dibanding negara lainnya. Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata RI, I Gde Pitana, di Denpasar baru-baru ini.

Menurutnya dana promosi sesuai standar dunia adalah sekitar 10 dolar AS per wisatawan. Namun, angka tersebut dikatakannya untuk negara-negara Eropa yang citranya sudah bagus dan negaranya kecil, serta obyek wisatanya sedikit.

Dia menceritakan, dana promosi pariwisata Malaysia menggunakan angka sekitar USD11,8 per turis. Sedangkan Singapura menghabiskan USD18 per kedatangan wisatawan. “Berapa Indonesia? Nah akhirnya setelah dihitung-hitung minimal kita itu USD20 per orang,” ungkap Pitana.

Kenapa biaya promosi Indonesia lebih tinggi? Dijelaskannya, alasan pertama karena jumlah yang harus dipromosikan itu dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. “Banyak sekali tempat yang dipromosikan,” cetusnya.

Kedua, dilanjutkan Pitana karena ada sejumlah destinasi wisata yang harus dipromosikan dan belum mempunyai nama. Beda halnya dengan mempromosikan Bali yang sudah memiliki brand sehingga dengan dana USD5 per orang pun dinilai cukup.

“Tapi kalau mempromosikan Ende yang belum ada di peta pariwisata dunia itu mungkin perlu USD 20 - 30 per turis. Oleh karena itu rata-rata kita hitung membutuhkan USD20 per kepala. Sehingga harapan 2017 target 15 juta wisatawan mancanegara dapat terpenuhi,” ucapnya.