balitribune.co.id | Denpasar - Meditasi dan spa menjadi salah satu aktivitas wisata yang mampu menarik minat wisatawan Ukraina berkunjung ke Pulau Bali. Hal tersebut disampaikan Konsul Kehormatan Ukraina di Denpasar Bali, I Nyoman Astama beberapa waktu lalu di Denpasar.
Ia menyebutkan data per Maret 2024 warga Ukraina yang berada di Bali sekitar 8 ribuan orang datang dari sebelum terjadi pandemi Covid-19 hingga saat ini masih tinggal di Bali. "Ada yang datang dengan visa turis, visa B211A dan ada yang untuk berinvestasi. Sekarang ini mereka mengikuti aturan untuk visitor sesuai dengan peraturan keimigrasian," jelasnya.
Dikatakan Astama, wisatawan Ukraina kerap datang ke Bali untuk berlibur. Namun ada yang kemudian tertarik untuk berinvestasi. "Jika melihat ada peluang investasi maka kedepannya akan datang lagi untuk melakukan kunjungan bisnis. Secara umum yang terjadi sekarang ini wisatawan Ukraina datang ke Bali untuk melakukan meditasi maupun kebugaran," ungkapnya.
Sebagian besar wisatawan Ukraina yang berkunjung ke Bali adalah usia muda atau produktif. "Apalagi Ukraina yang datang ke Bali itu kebanyakan yang usia muda, masih energik istilahnya usia produktif dan mereka selain berbisnis melakukan online marketing, juga melakukan digital marketing, digital nomad memang itu spesialisnya. Dari segi digitalisasi sangat maju dengan beberapa negara lainnya," beber Astama.
Lebih lanjut ia mengatakan, sesuai aturan yang berlaku sekarang ini bagi wisatawan Ukraina ke Bali yang datang dengan visa B211A bisa tinggal di Bali sampai 180 hari. Bahkan ada yang sudah memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) dan diizinkan tinggal di Bali hingga masa berlaku Kitas. "Jika datang sebagai pengunjung biasanya masa tinggalnya 30 hari digunakan untuk menikmati wisata kebugaran seperti meditasi maupun spa sembari menikmati keindahan alam Bali," imbuhnya.