Diposting : 4 March 2020 00:08
Nyoman Astana - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Gianyar - Penanganan seorang pasien berkewarganegaraan asing di RSU Sanjiwani Gianyar, Selasa (3/3), sempat menuai perhatian. Pasalnya, Petugas yang menangani pasien ini lengkap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Terlebih lagi, penanagannya dilakukan terpisah di ruangan khusus, sebagaimana penanganan pasien yang terpapar virus berbahaya dan menular.
Dari informasi yang diterima, pasien perempuan dengan inisial KD itu menderita panas tinggi dan batuk-batuk. Namun, pihak rumah sakit tidak ada yang menyatakan jika bule ini ada kaitannya dengan virus corona atau tidak. Hanya saja karena, didasari riwayat perjalanannya, antisipasi tetap dilakukan.
Kedatangan KD yang ditemani teman prianya ke RSUD Sanjiwani, lantaran menderita panas dan batuk sejak Minggu (1/3). Disebutkan pula jika KD datang ke Bali pada 24 Februari 2020. Sebelum ke Bali, ia memiliki riwayat perjalanan ke Filipina sebulan lalu. Selain itu, KD juga pernah tinggal di China selama satu bulan,” ungkap salah seorang sumber.
Dirut RSUD Sanjiwani Gianyar, Ida Komang Upeksa mengatakan, pasien tersebut saat ini sudah ditempatkan di ruangan khusus. Pihaknya pun telah mengambil sample darah yang bersangkutan untuk diuji laboratorium.
Diakuainya, jika penanganan pasien ini dilaksanakan secara khusus. Namun untuk positif atau negatif terpapar virus tertentu, pihaknya belum berani memastikan.
“Masih kami cek, sampelnya sudah diambil dan akan diuji di lab. Tapi yang berhak mengumumkan kondisi pasien ini adalah provinsi,” lemparnya.
Terkait fasilitas RSUD Sanjiwani yang dijadikan sebagai salah satu RSUD rujukan jika ada pasien corona, Upeksa mengatakan saat ini masih melakukan persiapan. Kata dia, ada tiga ruangan yang disiapkan, dan saat ini ruangan tersebut masih dalam proses renovasi untuk melengkapi standar kamar untuk pasien virus menular.
Renovasi yang dimaksudkan yaitu penambahan bed, upgrade AC dan exhaust fan supaya sesuai standar. Selain itu, pihaknya juga tengah merancang alur evakuasi, renovasi toilet dan penyiapan tenaga medis. Ruangan khusus ini nantinya akan sangat tertutup atau tidak mengalami kebocoran, baik kebocoran udara sekalipun.
Terkait tenaga medis, Upeksa menegaskan hal tersebut tidak ada masalah. Dokter yang dibutuhkan sudah ada, seperti dokter spesialis paru-paru, spesialis anak dan para ahli penyakit dalam. “Kami masih membutuhkan beberapa fasilitas dan sedang dipersiapkan,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ida Ayu Cahyani mengimbau masyarakat tidak terlalu panik. Masyarakat saat ini harus menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat menghindari tempat umum yang berpotensi berdesak-desakan. Terkait bersalaman, pihaknya meminta agar sementara waktu tidak berjabat tangan.