balitribune.co.id | Negara - Dengan garis pantai yang mecapai 76 Km, Jembrana juga memiliki potensi di sektor pariwisata hingga olah raga pantai. Salah satu yang selama ini sudah menjadi ikon pariwisata Jembrana adalah surfing (selancar ombak).
Surfing juga menjadi cabang olah raga yang kini terus dikembangkan melalui penyiapan atlet surfing berprestasi. Salah satu pantai yang memiliki spot surfing adalah Pantai Yeh Sumbul, Mendoyo.
Desa Yeh Sumbul Kecamatan Mendoyo merupakan salah satu desa yang memiliki potensi pariwisata dan olah raga pantai. Potensi pantai Yeh Sumbul telah dikenal luas dikalangan wisatawan pecinta olahraga surfing.
Garis pantai yang memanjang dengan ombak bersahabat menjadi incaran peselancar baik lokal maupun internasional.
Potensi alam tersebut kini semakin dioptimalkan karena menjadi peluang melahirkan atlit-atlit peselancar ombak berprestasi. Berbagai upaya kini dilakukan untuk pembibitan atlet surfing berprestasi di Jembrana.
Salah satu upaya yang kini terus dilakukan adalah dengan menggelar event surfing. Teranyar Minggu (21/5) di Pantai Yeh Sumbul digelar Seleksi Liga Surfing Indonesia dan Latihan Bersama yang diikuti kalangan pecinta surfing. Event yang digagas KONI Jembrana berkolaborasi dengan Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Jembrana ini juga mendapat perhatian wisatawan/touris mancanegara. Selain antusiame para peselancar, touris asing juga memadati lokasi untuk menyaksikan gelaran event selancar ombak tersebut.
Bahkan Ketua Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Jembrana Muklis Anwar menyebut event kali ini merupakan yang pertama diselenggarakan setelah pandemi Covid-19. Menurutnya event kali ini diikuti oleh 77 peselancar se-Kabupaten Jembrana.
"Ini juga kegiatan pertama kami setelah Pandemi Covid-19. Ini adalah seri pertama, seri kedua dan ketiga akan dilaksanakan pada Juli dan Agustus 2023," ujarnya. Seleksi Liga Surfing Indonesia yang di Pantai Yehsumbul ini dilaksanakan selama dua hari mulai Sabtu (20/5) hingga Minggu (21/5).
Event ini digelar untuk menjaring bibit atlit peselancar yang akan dilibatkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON). "Ini untuk mendidik anak-anak dan mencari talenta. Cita-cita PSOI mencari bakat terbaru untuk kedepannya nanti dapat bersaing ditingkat nasional. Perlu diketahui atlit Jembrana sangat diperhitungkan karena telah beberapa kali menyabet prestasi di tingkat nasional", jelasnya.
Pihaknya mengakui kepengurusan PSOI di Jembrana masih sangat muda dan minim anggaran namun bisa eksis dengan adanya suport dari KONI Jembrana.
Ditengah keterbatasan tersebut, pihaknya mengaku ingin memberikan prestasi yang membanggakan bagi Jembrana. Terlebih potensi alam di pesisir selatan Jembrana sudah terkenal dikalangan wisatawan dan sangat mendukung pengembangan olah raga pantai khususnya surfing.
"Kami terbentuk baru satu tahun dengan anggaran minim. Namun kami sangat bersyukur ada KONI yang sudah membantu kami di selancar ombak. Semoga kami bisa berprestasi dan membanggakan Jembrana dikancah olah raga selancar ombak," tandasnya.
Sementara itu Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengaku ingin menggelar event selancar yang lebih besar pada 2024. Event setingkat nasional tersebut juga akan diadakan di Pantai Yehsumbul.
"Tahun depan kita akan adakan event yang lebih besar setingkat nasional di pantai Yehsumbul. Saya harap dapat menarik lebih banyak lagi kunjungan wisatawan ke Jembrana. Teman-teman PSOI tetap semangat berjuang menjaring potensi atlit selancar yang bisa membawa nama Jembrana ke tingkat nasional. Kita akan support" tandasnya.