Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Pemesanan Online Dongkrak Okupansi Hotel di Bali

Bali Tribune REGISTRASI - ilustrasi saat tiba di hotel yang telah dipesan melalui online, wisatawan diminta melakukan registrasi
balitribune.co.id | KutaDigitalisasi turut membawa perubahan tren perjalanan wisata dari konvensional ke digital. Perubahan pola berwisata di era digital ini menuntut pengelola hotel memanfaatkan adanya Online Travel Agent (OTA) dalam hal meningkatkan hunian kamar atau okupansi. 
 
General manager salah satu hotel di Kuta Kabupaten Badung, Gindo Sianturi mengakui, seiring perubahan berwisata di era digital, OTA membawa dampak signifikan terhadap okupansi kamar hotel. Tidak dipungkiri, saat ini sebagian besar pemesanan kamar hotel dari wisatawan melalui OTA. 
 
"Kalau di hotel kami 48 sampai 50 persen pemesanan melalui online dan biasanya persentase dari mancanegara yang menggunakam online sebanyak 30 persen dan 70 persen domestik. Yang kita inginkan semua platform pemesanan online bisa bertumbuh," katanya di Kuta, Badung beberapa waktu lalu. 
 
Pemesanan kamar hotel melalui OTA tersebut sangat mempermudah wisatawan karena dapat memesan kamar hotel dari negaranya atau sebelum bepergian. Namun, pengelola hotel diminta lebih selektif bekerjasama dengan penyedia platform pemesanan online agar tidak merugikan hotel dan wisatawan. 
 
OTA telah mengubah perilaku wisatawan yang sekarang bergantung pada internet untuk mencari informasi, merencanakan perjalanan, membeli tiket dan memesan kamar hotel. "Hal ini mengubah orientasi pasar hotel dari yang sebelumnya mengandalkan pemesanan konvensional, kini beralih ke sistem online karena mampu mendongkrak okupansi," imbuhnya.
 
Salah satu platform pemesanan hotel (BLAH) menyatakan, industri pariwisata dunia kembali bergeliat dan membaik pasca-pandemi. Diprediksi semakin membaiknya kondisi pandemi, maka pergerakan kunjungan wisatawan juga terus meningkat. Kerinduan wisatawan untuk bepergian saat ini dipermudah dengan sebuah platform pemesanan online.
 
Founder & CEO BLAH, Niels Vorphal mengatakan, platform ini mengutamakan kebutuhan para pelancong memilih hotel yang dituju. Selama dekade terakhir, industri pemesanan hotel telah didominasi oleh beberapa perusahaan besar perusahaan yang minim inovasi terkait pemahaman kebutuhan lain dari tamu selain harga yang murah. Kebiasaan orang zaman dulu yang memesan hotel hanya berdasarkan harga saja sudah harus ditinggalkan. "Karena saat ini para konsumen bisa memilih hotel berdasarkan nilai tambah," ujarnya.
wartawan
YUE

Merayakan Natal di Tengah Kemerosotan Ekologis

balitribune.co.id | Sebentar lagi gereja sejagat merayakan Natal. Liturgi meriah, paduan suara gegap gempita. Banyak kota-kota di dunia juga di Indonesia memberi warna dan ciri tersendiri. Ada pohon natal menjulang tinggi, dihiasi lampu warna-warni. Pernak pernik Natal ini dipasang di banyak sudut kota, di mall, pusat keramaian dan sebagainya.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Libur Nataru 2025/2026, BRI Denpasar Siapkan Kas Rp 1 Triliun

balitribune.co.id | Denpasar - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Region 17/Denpasar memastikan kesiapan layanan perbankan bagi masyarakat selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), khususnya di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Berlangsung Meriah, Telkomsel Ikut Semarakan Denpasar Festival ke-18

balitribune.co.id | Denpasar - Telkomsel turut berpartisipasi pada event Denpasar Festival ke-18 sebagai bentuk komitmen dalam mendukung kegiatan budaya sekaligus menghadirkan pengalaman layanan terbaik bagi masyarakat. Kehadiran Telkomsel pada perhelatan tahunan ini diwujudkan melalui booth pelayanan pelanggan yang siap melayani berbagai kebutuhan pengunjung selama acara berlangsung.

Baca Selengkapnya icon click

Tiga Langkah Kecil Pastikan Liburan Tahun Baru Masih Masuk ke Rencana Keuangan

balitribune.co.id | Denpasar - Berdasarkan data OCBC Financial Fitness Index 2025, hanya 12% menggunakan uang sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan di awal tahun. 82 persennya menganggap anggaran hanyalah angan-angan. 76 persen anak muda masih habiskan uang demi ikut gaya hidup satu sama lain. Meskipun turun dari 80 persen, angka ini masih tergolong tinggi.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.