Pemesanan Online Dongkrak Okupansi Hotel di Bali | Bali Tribune
Diposting : 22 February 2023 18:06
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune REGISTRASI - ilustrasi saat tiba di hotel yang telah dipesan melalui online, wisatawan diminta melakukan registrasi
balitribune.co.id | KutaDigitalisasi turut membawa perubahan tren perjalanan wisata dari konvensional ke digital. Perubahan pola berwisata di era digital ini menuntut pengelola hotel memanfaatkan adanya Online Travel Agent (OTA) dalam hal meningkatkan hunian kamar atau okupansi. 
 
General manager salah satu hotel di Kuta Kabupaten Badung, Gindo Sianturi mengakui, seiring perubahan berwisata di era digital, OTA membawa dampak signifikan terhadap okupansi kamar hotel. Tidak dipungkiri, saat ini sebagian besar pemesanan kamar hotel dari wisatawan melalui OTA. 
 
"Kalau di hotel kami 48 sampai 50 persen pemesanan melalui online dan biasanya persentase dari mancanegara yang menggunakam online sebanyak 30 persen dan 70 persen domestik. Yang kita inginkan semua platform pemesanan online bisa bertumbuh," katanya di Kuta, Badung beberapa waktu lalu. 
 
Pemesanan kamar hotel melalui OTA tersebut sangat mempermudah wisatawan karena dapat memesan kamar hotel dari negaranya atau sebelum bepergian. Namun, pengelola hotel diminta lebih selektif bekerjasama dengan penyedia platform pemesanan online agar tidak merugikan hotel dan wisatawan. 
 
OTA telah mengubah perilaku wisatawan yang sekarang bergantung pada internet untuk mencari informasi, merencanakan perjalanan, membeli tiket dan memesan kamar hotel. "Hal ini mengubah orientasi pasar hotel dari yang sebelumnya mengandalkan pemesanan konvensional, kini beralih ke sistem online karena mampu mendongkrak okupansi," imbuhnya.
 
Salah satu platform pemesanan hotel (BLAH) menyatakan, industri pariwisata dunia kembali bergeliat dan membaik pasca-pandemi. Diprediksi semakin membaiknya kondisi pandemi, maka pergerakan kunjungan wisatawan juga terus meningkat. Kerinduan wisatawan untuk bepergian saat ini dipermudah dengan sebuah platform pemesanan online.
 
Founder & CEO BLAH, Niels Vorphal mengatakan, platform ini mengutamakan kebutuhan para pelancong memilih hotel yang dituju. Selama dekade terakhir, industri pemesanan hotel telah didominasi oleh beberapa perusahaan besar perusahaan yang minim inovasi terkait pemahaman kebutuhan lain dari tamu selain harga yang murah. Kebiasaan orang zaman dulu yang memesan hotel hanya berdasarkan harga saja sudah harus ditinggalkan. "Karena saat ini para konsumen bisa memilih hotel berdasarkan nilai tambah," ujarnya.