Pinandita Belum Menikmati ‘Kue’ Pariwisata yang Seimbang | Bali Tribune
Diposting : 17 July 2017 21:09
redaksi - Bali Tribune
Pinandita
PSN - Dewan Pembina Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Bali, Tjokorda Raka Kerthyasa saat Pelaksanaan sarasehan di Pura Samuantiga, Bedulu, Gianyar.

BALI TRIBUNE - Keniscayaan peranan Pemangku/Pinandita dalam agama Hindu adalah hakiki. Namun kenyataannya, di tengah gemerlap Pariwisata Bali, masih banyak ditemukan pemangku yang  kondisinya memprihainkan. Pakaian lusuh, tinggal di rumah yang kurang layak hingga  kesulitan  saat tertimpa masalah kesehatan. Karena itu, berangkat dari kemanfaatan ini,  sektor pariwisat seyogyanya memberikan kontribusi untuk peningkatan kesejahteraan pemangku.

Harapan itu disampaikan oleh Dewan Pembina Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Bali, Tjokorda Raka Kerthyasa,  di sela Sarasehan  di Wantilan Pura Samuantiga, Bedulu. Gianyar. Minggu (16/7). Tokoh  Puri Agung Ubud  ini mengakui, hingga kini kue pariwisata yang dinikmati oleh pelaku pariwisata, sangat timpang  dengan yang dirasakan oleh Pemangku.  Padahal peranan pemangku sangat vital dalam prosesi keagamaan  maupun adat  yang menjadi roh pariwisiata Bali.

“Atas kondisi ini, dibutuhkan dukungan yang kuat dan simultan  berbagai pihak, khususnya pemerintah sebagai pemegang kebijakan. Agar ke depannya,  Keiklhasan pemangku  sebagai pelayan umat juga diimbangi dengan ‘sari‘ kemajuan pariwisata. Kesimbangan inilah nantinya akan mempertahankan keajegan budaya Bali ke depan,” harap Tjokorda Raka Kerthyasa.

 Ketua PSN Pusat, Jero Mangku  Rajin juga mengakui, hingga saat ini Pemangku di Bali belum sepenuhnya sejahtera. Di beberapa daerah kehidupan pemangku masih memprihatinkan terkendala masalah ekonomi.  Di sisi laian, juga banyak pemangku yang SDMnya terbatas.  Karena itu, pihaknya meminta para pemangku terus meningkatkan kualitas diri, mengingat tupoksi utama pemangku memberikan penuntunan kepada umat.  “Kami terus  melakukan upaya untuk mencari langkah-langkah solusif untuk menyikapi kondisi pinandita  dalam menjalankan  tugas pelayanan,” terangnya.

Mewakili Bupati Gianyar, Asisten  Administrasi Pemerintahan dan Kesra, I Wayan Suardana, juga sepaham dan berharap kesejahteraan pemangku harus ditingkatkan. Namun, semua komponen diharapkan saling bersinergi utuk mencari solusi yang terbaika. “Melalui sarasehan ini, kami harapkan ada  pembahasan dan  capaian yang dapat dijadikan  kajian pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan terkait kesejahteraan pemangku,” terangnya.

Ketua Panitia, Jero Mangku Gede Karnia S Arka menyebutkan, saresehan itu digelar, untuk memahami gambaran kondisi dan situasi pemangku sekarang ini. Dimana  masih terjadi ketimpangan  antara peran yang diemban  serta perhatian yang diteriama. Karena itupula, sarasehan  ini digelar dengan memilih “Peningkatan Kualitas dan Kesejahteraan pemangku/ Pinandhita dalam Kemajuan Pariwisata untuk Keajegan Hindu di Bali”. Melibatkan ratusan Pemangku se-Bali. dengan mengunakan sejumlah narasumber seperti  Ketua PSN Pusat, Jero Mangku Wayan Rajin, Ketua PHDI Bali, IGN Sudiana, A Rai Arma dari Pemangku Pariwisata Museum,  MUDP, Disbud Bali serta Ida Pandita Nabe Dukuh Acharyadhaksa.