Polisi Dalami Pengakuan “Tersangka” | Bali Tribune
Diposting : 9 June 2016 10:37
redaksi - Bali Tribune
ormas
AKBP Waluya SIK (kiri)

Gianyar, Bali Tribune

Tiada angin dan hujan, di tengah gencarnya jajaran Polres Gianyar melakukan perburuan, tiba-tiba muncul  lima pria  menyerahkan diri ke Mapolres Gianyar. Mereka mengaku sebagai pembunuh anggota ormas Dewa Gede Artawan di Banjar Dentiyis, Batuan, Sukawati.

Dari informasi yang diterima di Mapolres Gianyar, Rabu (8/6), mereka menyerahkan diri dengan diantar seorang penasihat hukum bernama Situmorang, SH.  Mereka yang menyerahkan diri masing-masing  Wayan BA (24), asal Jalan Ahmad Yani Denpasar. I Gede Nyoman SAY (23) asal Jati Luwih, Tabanan, Kadek J (22), asal Angantaka, Abiansemal, Badung, I Made EA  (28) asal Dalung, Kuta Utara, Badung, dan Made PM (32) asal  Paguyangan, Denpasar.

Mereka menyerahkan diri, Selasa (7/6) pukul 22.30 Wita. Kelompok yang mengaku sebagai pelaku  ini juga menyerahkan  barang bukti berupa dua bilah pedang, satu pedang bergagang putih, dan satu lagi bergagang hitam.

Dari pengakuan mereka, para  pelaku menggunakan satu mobil Suzuki Ertiga yang disewa dari seorang bernama Samson di Penatih Denpasar.  Sebelum kejadian itu, kelompok pelaku ini mengaku datang dari lokasi tabuh Rah di Desa Kemenuh, Sukawati. Saat dalam perjalanan dari Kemenuh menuju TKP, terjadi gesekan. Korban disebutkan sempat mencaci maki para pelaku.

Tidak terima dengan  cacian itu,  para kelompok pelaku berang dan  tancap gas  mengejar korban. Hingga  di TKP, Wayan BA dan I Gede Nyoman SAY mengambil sajam berupa pedang yang ada di dalam mobil. Lanjut mengejar korban ke dalam gang dan terjadi  penganiayaan. Wayan BA mengaku menebas dan menusuk korban, sedangkan I Gede Nyoman SAY mengaku menebas korban beberapa kali.

Atas pengakuan mereka, kini jajaran Polres Gianyar masih melakukan pengembangan, termasuk mencari barang bukti  lain. “Kami tidak ingin kecolongan dengan menelan mentah-mentah pengakuan lima orang yang menyerahkan diri untuk menghindari ada pelaku fiktif atau KW,  kami  masih melakukan penyelidikan intensif dan dipastikan akan digelar prarekonstruksi,“ terang Kapolres Gianyar, AKBP Waluya.

Memastikan itu, barang bukti berupa  dua buah  pedang sudah dibawa  ke Lab Foresik untuk diperiksa.  Polisi juga akan menggelar prarekonstruksi untuk   mendalami motif pembunuhan ini.  Karena dari pengakuan  lima orang tadi, kejadian bersifat spontanitas. Yakni gara-gara insiden penyerempetan di jalan raya.

Dalam kejadian pembunuhan itu dua orang rekan korban,  yakni Budi dan Kadir awalnya disebutkan menyerempet mobil pelaku hingga terjatuh. Korban kemudian mengejar dan memaki para pelaku.  Pelaku pun turun sembari mengambil senjata. “Semua pengakuan mereka itu  sifatnya  masih sementara, masih dibutuhkan keterangan dan bukti lain untuk meng-cross checknya,” terangnya.

Kelima orang pelaku ini, dibenarkan merupakan  anggota salah satu ormas. Namun mereka  mengaku sudah tidak aktif  lagi,  dalam tiga bulan terakhir ini.  Mengenai alasan mereka menyerahkan diri, disebutkan karena mereka mulai ketakutan setelah  dibayangi mimpi buruk lantaran menganiaya korban hingga tewas. “Kami juga masih mendalami, apakah antara pelaku dan korban sudah saling kenal atau tidak.  Atau apalah para pelaku mengetahui jika korban adalah anggota ormas lain,” tambahnya.

Kapolres Waluya juga menegaskan, jika para pelaku itu adalah KW, maka dipastikan akan kentara. Apalagi, dari keterangan sejumlah saksi di sekitar lokasi, ditemukan sejumlah perbedaan. “Kami akan terus menelusuri perjalanan mereka dari sejumlah keterangan  saksi dan bukti lain yang kami temukan.  Apakah hanya spontan atau memang direncanakan, perjalanan mereka tentunya kami identifikasi,” pungkas  Waluya.