Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Sate Babi Bumbu Kacang Kuliner Khas Wisata Sangeh

pedagang
Suasana warung sate babi bumbu kacang di kawasan Wisata Sangeh, Badung.

BALI TRIBUNE - Berwisata ke kawasan Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung belum lengkap jika tidak mencicipi kuliner sate babi bumbu kacang. Menu yang satu ini menjadi ciri khas obyek wisata Sangeh karena di sepanjang jalan utama Desa Sangeh atau di sebelah utara hutan Sangeh saat ini terdapat puluhan warung yang menyediakan makanan berbahan dasar daging babi.
Salah seorang penjual sate babi bumbu kacang, Made Sekar mengungkapkan jika sate babi ini adalah menu khas dari obyek wisata Sangeh.

"Sate Babi ini sudah menjadi menu khas obyek wisata Sangeh karena menu ini merupakan menu tradisional di daerah ini," ungkapnya beberapa waktu lalu.

Sate babi khas Sangeh ini juga dihidangkan dalam keadaan segar. Saat ada pesanan dari pelanggan atau pengendara yang melewati kawasan itu, sate babi tersebut barulah dipanggang.
"Sate memang lebih nikmat dihidangkan dalam keadaan panas. Kalau dingin rasanya akan amis," ucap Sekar.

Sate babi ini dihidangkan bersama dengan bumbu siram yang dibuat dari campuran kacang dan beberapa jenis bumbu lainnya. Bumbu kacang ini dibuat hampir sama dengan bumbu sate pada umumnya. Namun untuk sate Sangeh tersebut citarasa dari bumbu kacang ini jauh lebih pedas.

Sate babi Sangeh biasanya dinikmati dengan nasi sela (nasi dicampur ketela rambat). Warung-warung ini juga menyediakan beberapa jenis lauk tambahan lainnya, seperti pesan tlengis (pepes yang dibuat dari ampas saat proses pembuatan minyak kelapa), pepes kakul (keong sawah), tum babi, tum ayam dan pepes lele.

Meskipun setiap warung menjual menu  sate babi bumbu kacang, namun setiap warung memiliki citarasa yang berbeda. Seperti diakui pedagang sate babi lainnya, Gusti Made Arya. Dia mengatakan, citarasa sate babi di pedagang lainnya di sekitar obyek wisata Sangeh ini memang berbeda.

"Jenis sate memang sama. Tapi citarasa biasanya berbeda, karena antara satu warung dengan yang lainnya memiliki ciri khas tersendiri. Karena yang membuat sate tidak sama," ucapnya.

Sementara salah seorang pengendara yang mampir membeli sate babi bumbu kacang, Agung Kartika mengaku kerap membeli makanan khas Sangeh tersebut ketika melewati kawasan ini. "Biasanya saya mampir makan karena saya suka rasa bumbunya yang khas," katanya.

wartawan
Ayu Eka Agustini

Wujudkan Generasi #Cari_Aman, Astra Motor Bali Gelar Pelatihan Safety Riding di SMKN 1 Busungbiu

balitribune.co.id | Singaraja - Astra Motor Bali melalui tim Safety Riding kembali memperkuat komitmennya dalam menyebarkan virus keselamatan berkendara di kalangan generasi muda. Kali ini, sebanyak 75 siswa SMKN 1 Busungbiu mendapatkan edukasi khusus mengenai pentingnya keselamatan di jalan raya dengan fokus utama pada materi "Prediksi Bahaya" di lingkungan sekitar sekolah.

Baca Selengkapnya icon click

Tok! Polresta Denpasar Larang Kembang Api di Malam Tahun Baru, Izin yang Sudah Terbit Akan Dicabut

balitribune.co.id | Denpasar - Warga Denpasar dipastikan tidak akan disuguhi pesta kembang api pada pergantian malam pergantian Tahun Baru 2026. Seiring pihak kepolisian Polresta Denpasar menegaskan tidak akan memberikan izin yang dikeluarkan untuk penggunaan kembang api. Kepastian ini disampaikan Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol I Ketut Sukadi menyusul terbitnya instruksi dari Kapolri Jenderal Pol.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Laksanakan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun, Gubernur Koster Matur Piuning di Pura Besakih

balitribune.co.id | Amlapura - Gubernur Bali Wayan Koster bersama jajaran Pemprov Bali, Rabu (24/12/2025) pagi melaksanakan persembahyangan bersama sekaligus prosesi Matur Piuning di Pura Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, sebagai penanda diresmikannya pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun 2025–2125.

Baca Selengkapnya icon click

Tren Pariwisata Global 2026, Wisatawan Menghindari Destinasi Padat

balitribune.co.id | Mangupura - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia melihat tren wisata global pada tahun 2026 cenderung untuk melepaskan diri dari stres. Orang-orang dari berbagai negara akan mencari tempat wisata atau destinasi yang benar-benar menghadirkan ketenangan dan pemulihan mental.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.