Kuta, Bali Tribune
Bulan Ramadhan yang tinggal beberapa pekan lagi, tepatnya mulai 6 Juni mendatang, kian memacu Sudjud Abadi dan tim kreatifnya di Discovery Shopping Mall (DSM) Kuta Kabupaten Badung, untuk menyelesaikan sekaligus merealisasikan idenya. “Baru dua onta dan sejumlah kaktus yang bisa diselesaikan. Pilar dan bedug ukuran jumbo akan menyusul dituntaskan,” kata Sujud di DSM, Kuta, Minggu (22/5).
Dijelaskan, semua ornamen yang dibuat dari sterofoam itu akan ditata di depan mall terbesar di Bali ini, termasuk ontanya. “Agar ada suasana baru bernuansa gurun pasir bagi pengunjung. Seperti biasa, dekor, apalagi patung khusus dan unik, biasanya digunakan latar untuk berfoto oleh pengunjung mall,” terang pria tamatan Sekolah Menengah Seni Denpasar ini.
Sebagai seorang Visual Merchandise, Sujud memang terus dituntut menelorkan ide-ide kreatifnya. Hal itu pun terus diingatkan oleh General Manager (GM) Baliunicorn I Wayan Puspa Negara SP MSi, yang membawahi DSM, Segara Asian, Segara Seafood, Ocean 27, dan Home 36. “Kita semua harus berpikir dan bekerja kreatif dan inovatif, karena dengan cara seperti itu juga jadi bagian dan tanda bahwa kita bekerja, dan lakukan terus menerus,” pinta Puspa Negara, staf ahli Dewan Badung yang juga pengamat pariwisata ini di setiap kesempatan.
Dalam kesempatan yang sama, tokoh asal Legian yang juga menggeluti bisnis pariwisata ini, kembali mengingatkan kepada generasi muda Bali yang menekuni Disc Jockey (DJ) untuk berani adu kepiawaian di DJ Competition yang dilaksanakan di Amphitheatre DSM, 27 dan 28 Mei 2016.
Upaya ini dilakukan, lanjut Puspa Negara, untuk memberikan wadah bagi DJ lokal untuk berkiprah ditengah serbuan DJ asing yang perform di sejumlah diskotek maupun Pub di Bali. Puspa Negara meyakini bahwa potensi DJ lokal tidak kalah kualitasnya dengan DJ asing.
Belakangan ini, Disc Jockey asing masih menguasai Pub dan Diskotek di Bali. Bahkan, DJ Asing yang berada di peringkat 100 dunia sudah ramai beraksi di Bali. Mulai dari Alfrojack, Alex Kenji, Amba Sheperd, Angie Vu Ha, Bonka hingga Da Queen.
Wayan Suta Negara yang lama berkecimpung di dunia malam, saat berjayanya Diskotek Musro, Kuta, mengatakan tak membantah kecendrungan pengusaha klub malam menggunakan DJ Asing. Menurut Suta yang kini Manager Segara Asian, Kuta ini, sejumlah masalah memang membelit sosok DJ lokal.
Dari segi publisitas, lanjut mantan staff diskotek Musro ini, DJ Asing lebih banyak porsinya tinimbang DJ lokal. Selain itu, DJ Asing dinilai penampilannya lebih menjanjikan. “Sejatinya, DJ lokal atau nasional tidak kalah mentereng penampilannya dibanding DJ Asing, termasuk juga dari segi karya dan kualitas, sebut saja DJ Riri, Wingky, Boim Gheto,” terang pria asal Gianyar ini.