balitribune.co.id | Negara - Setelah dilatih dan dibina, belasan anak penyandang disabilitas di Jembrana tampil pada Festival Tari Jembrana yang kembali digelar Minggu (12/2) malam. Penampilan mereka memukau penonton yang memadati panggung Arda Candra Pura Jagatnatha Jembrana.
Ratusan anak memeriahkan Festival Tari Jembrana ke VI. yang dibagi dalam 11 kategori lomba tari diantaranya tari Puspanjali, Sekar Jagat, Legong Condong, Kupu-kupu Tarum, Wirayuda, Garuda Wisnu, dan lainnya. Dari total 183 anak yang tampil, ada 12 anak difabel turut ambil bagian dalam event tersebut. Penggagas acara, Ni Kadek Astini mengatakan belasan anak berkebutuhan khusus yang tampil dalam pagelaran tari tersebut merupakan tuna rungu, tuna daksa dan tuna grahita yang dibina di sanggar tari miliknya.
Bahkan ia mengaku fasilitas yang diberikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus tersebut diberikannya secara gratis. "Untuk anak-anak disabilitas yang tergabung di dalam sanggar kita ada yang tuna rungu yaitu mereka tidak bisa bicara dan tidak bisa mendengar, ada tuna daksa yaitu yang anggota tubuhnya tidak lengkap, dan ada tuna grahita yang kecerdasannya agak terlambat. Anak-anak tersebut kami fasilitasi secara gratis," paparnya. Ia mengaku melatih anak-anak difabel memerlukan perhatian yang lebih khusus.
Ia mengaku harus menjaga suasana hati anak didiknya tersebut agar mau terus berlatih tari. Hal itu menurutnya memang menjadi tantangan sekaligus motivasi dan kebanggaan tersendiri pihaknya sebagai pelatih tari. "Kendalanya harus bisa menjaga moodnya anak-anak. Karena kalau sudah moodnya berubah sangat sulit untuk mengajak dan berinteraksi dengan mereka untuk latihan menari. Saat mood mereka bagus yang luar biasa untuk latihan, sekali saja kita mengajarkan mereka sudah pasati mengerti," ungkapnya.
Harapannya anak-anak difabel selalu diberikan kesempatan mengekspesikan diri. Bahkan anak-anak difabel didikannya juga telah berkesempatan untuk tampil di tingkat Nasional. "Harapannya ke depan anak-anak disabilitas selalu mendapatkan ruang untuk bisa tampil terutama. Anak-anak kita juga pernah tampil saat peringatan Hari Disabilitas Internasional di Jakarta dan mewakili Jembrana pada acara Kementerian Sosial di Klungkung. Kita diundang untuk tampil terutama anak-anak disabilitas," tandasnya.
Penampilan anak-anak difabel yang dibina di sanggar tari yang terletak di LC Dauhwaru Jembrana tersebut memukau penonton. Bahkan mendapat perhatian khusus dari Bupati Jembrana, I Nengah Tamba. Pihaknya memberikan dukungan terhadap sanggar seni yang memberikan ruang kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan ruang yang diberikan. ,enurunya anak-anak penyandang disabilitas bisa merasa setara dengan anak-anak pada umumnya dalam aktualisasi diri melestarikan budaya.
Pihaknya pun memastikan memberikan ruang berekpresi bagi kalangan penyandangan disabilitas. Tidak hanya di bidang seni namun menurutnya ruang itu di berbagai sector. "Ini mengejutkan. Saya sangat terharu menyaksikan ada anak-anak difabel yang ikut tampil dalam festival tari. Saya sangat mengapresiasi jerih payah dari sanggar Pradnya Swari dalam mendidik anak-anak ini. Saya berjanji kepada sanggar dan anak-anak ini untuk memberikan peluang yang sama terhadap anak-anak ini," tandasnya.