balitribune.co.id | Gianyar - Dekranasda Kabupaten Gianyar kembali mengikuti ajang fashion terbesar di Indonesia yakni Indonesia Fashion Week (IFW). Kali ini Dekranasda Kabupaten Gianyar menampilkan 30 rancangan busana dari 3 desainer yang tergabung dalam Asosiasi Perancang Busana Gianyar seperti Dika Saskara, Dian Jelantik, dan Shima.
Dalam IFW kali ini, desainer binaan Dekranasda Kabupaten Gianyar tersebut mengambil tema "Tembang Warni Ikat Gianyar" yang mengandung makna keberagaman kekayaan tenun di Gianyar yang terus berkembang dari jaman kerajaan hingga post modern saat ini.
“Jadi konsep yang kita tampilkan dalam IFW kali ini adalah casual smart, jadi mereka menampilkan rancangan yang memang bisa dipakai kapanpun. Artinya tidak mengkhusus seperti gaun malam yang digunakan saat dinner,” ujar Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra saat mengikuti acara IFW di JCC Senayan, Jumat (24/2).
Menurut Dayu Surya, IFW merupakan ajang promosi bagi UMKM yang ada di Gianyar. “Tentunya ini adalah ajang paling bergengsi di tingkat nasional untuk fesyen. Yang kita harapkan disini adalah sebagai promosi daerah, promosi Dekranasda, promosi kerajinan, dan tentunya ini mendukung UMKM kita di Gianyar sehingga mereka tetap bangkit berkarya, karena kita dalam fesyen ini berkolaborasi dengan pengrajin yang ada di Gianyar juga. Seperti perhiasan dari perajin Celuk dan lainnya,” ungkapnya.
Artinya dengan rancangan busana dari desainer berbahan kain endek akan menjadi promosi tersendiri bagi kain endek tersebut di kancah nasional bahkan internasional. Bahkan Gianyar sendiri telah meraih predikat sebagai World Craft City sejak tahun 2018.
Disamping sebagai ajang promosi tentunya juga akan menambah pengalaman para perancang busana. “Kan IFW ini diikuti seluruh Indonesia baik dari kabupatennya atau Dekranasdanya. Sehingga para desainer kami dapat menambah wawasan seperti saat ini kain ini yang trend, trendnya seperti ini, sehingga mereka dapat mengikuti trend tersebut dan tidak ketinggalan zaman baik dari pemilihan warna ataupun desain,” terang Dayu Surya.
Ditambahkannya, keikutsertaan Dekranasda Gianyar dalam ajang bergengsi Indonesia Fashion Week tidak terlepas dari dukungan Bupati Gianyar Made Mahayastra. Yang mana Bupati Mahayastra sangat concern dengan kemajuan UMKM/IKM, sebab kemajuan UMKM akan mendongkrak kemajuan ekonomi masyarakat secara langsung. Dukungan Bupati Mahayastra pada kemajuan UMKM tampak dari keikutsertaannya menyaksikan penampilan rancangan desainer muda Gianyar pada ajang IFW 2023.
Turut pula hadir pada ajang IFW 2023, Menteri PPPA RI Gusti Ayu Bintang Darmawati, anggota DPR RI Nancy Prananda Prabowo, Sekjen dan anggota Dekranas Pusat, Ketua DPRD Kabupaten Gianyar beserta anggota, kepala OPD, Dekranasda Gianyar, komunitas Wanita Indonesia Keren, Mitra Seni Indonesia, dan undangan lainnya.
Sementara itu, desainer muda berbakat Dika Saskara mengaku sangat bersyukur mendapat kesempatan untuk mengikuti IFW mengingat IFW merupakan ajang fesyen terbesar di Indonesia. “Dengan mengikuti ini kami desainer dapat mempromosikan produk-produk IKM Gianyar lewat desain busana,” terangnya.
Ditanya mengenai keunikan atau keunggulan desain yang akan ditampilkannya, Dika mengatakan bahwa desain busananya mengaplikasikan kain tenun dengan kain modifikasi lainnya. “Tentunya kami tampil dengan desain yang lebih ringan dengan garis desain kekinian sehingga dapat lebih diterima oleh masyarakat,” pungkasnya.
IFW Tahun 2023 sendiri digelar mulai dari 22 Februari hingga 26 Februari di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat. Pada tahun ini, IFW mengangkat wastra Gorontalo yang bertajuk 'Sagara dari Timur.'
'Sagara' yang menjadi tema IFW 2023 diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti lautan. IFW berupaya menghadirkan kreativitas baru dalam dunia fesyen dengan menyorot keindahan dan kehidupan bahari Indonesia di Zona Wallacea.