Tiga Cabor Berangkat 11 September | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 5 September 2016 16:31
Djoko Purnomo - Bali Tribune
PON
Maryoto Subekti

Denpasar, Bali Tribune

Atlet dan pelatih dari cabang olahraga renang, voli pasir dan sepakbola bakal bertolak ke Jawa Barat guna bertarung di ajang PON XIX/2016, tanggal 11 September mendatang. Sedangkan rombongan terbesar bakal bertolak tanggal 15 September.

Rombongan besar terdiri dari cabor karate, sepak takraw, boling, criket, tenis lapangan, tenis meja, basket, wushu, binaraga, panahan, aeromodeling, panjat tebing, dan balap sepeda (MTB). Sedangkan cabor berangkat paling akhir yakni kempo, taekwondo, tarung derajat, angkat berat, balap sepeda (track) pada 22 September mendatang.

Ketua Pelatda Tim PON Bali, Maryoto Subekti ditemui di Hotel Batukaru Denpasar, Minggu (4/9) mengatakan, dengan diketahui jadwal waktu pertandingan termasuk lokasinya, atlet PON Bali diharapkan dapat menyesuaikan dengan waktu bertanding di PON Jabar.

“Saat ini sifatnya jangan menuntut saja. Tapi sport intelegen harus dilakukan dengan baik. Sebab, tuan rumah Jabar ternyata sudah melakukan pengintain terhadap kontingen lainnya. Termasuk Bali juga diawasi dicari titik lemahnya. Dan, Bali harus bisa melakukan hal tersebut terhadap rival,” terang Maryoto Subekti sembari menyebut bertanding di multievent empat tahunan antarprovinsi itu jangan dianggap iseng-iseng.

Apalagi ada prinsip menang bersyukur, dan kalah tidak menjadi masalah. “Di PON itu belum ada juaranya. Jadi harus wajib tampil all out membela Bali dan bertekad sebagai juara,” tandas Maryoto Subekti.

Dia mengkritisi kondisi atlet yang telah menjalani TC Sentralisasi selama hampir satu bulan. Sebab, jangan-jangan tidak berbuat saat TC Desentralisasi. “Saya temukan saat TC Sentralisasi baru ada terlihat mulai gerak fokusnya latihan. Itu pertanda bagus menuju prestasi,” tutur Maryoto Subekti.

Apalagi dengan dukungan pemerintah menggelontorkan dana senilai Rp40 miliar, dengan rincian Rp23 miliar cair di APBD Induk dan Rp17 miliar di APBD Perubahan.

Dia berharap segala kekurangan yang ada bisa dijadikan kekuatan. Sebab di sana ada faktor nonteknis yang tidak bisa dihindari. “Saya harapa saat di Jabar nanti jangan sampai energi terkuras dengan hal-hal lain. Tapi fokus saja pada jadwal pertandingan. Sebab, segala strategi pastikan dilakukan rival untuk membuat mental lawan down,” kata Maryoto Subekti.