BALI TRIBUNE - Saat menerima audien Pengurus Flobamora Bali, Jumat (13/04/2018) di ruang kerjanya, Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, menyatakan kesediaannya hadir sekaligus membuka Turnamen Sepakbola Flobamora Cup IX 2018.
Pengurus Flobamora Bali yang hadir di antaranya Ketua Umum Flobamora, Bali Yusdi Diaz; Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Flobamora Cup, Ardy Ganggas; Sekretaris Umum, Fredrik Billy; tim Humas, Beny Ule Ander Caesar Diaz; dan tim Panpel, Melky Boleng. Hadir pula Kepala Biro Humas & Protokokol Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra SH.MH. Pastika yang juga bapak angkat warga Flobamora Bali ini menyambut hangat kedatangan pengurus dan panitia pelaksana Flobamora Cup.
Ia langsung mengenakan syal dan topi Flobamora yang diserahkan Yusdi Diaz. “Wah syal ini bagus sekali. Saya pasti hadir, Minggu sore ya. Saya memang ada acara lain, tapi saya harus datang. Sudah lama tidak jumpa dengan anak-anak saya,” ungkapnya. Mangku Pastika memberikan apresiasi atas kerja keras pengurus menyelenggarakan kegiatan olahraga untuk menyatukan warga Bali keturunan NTT. Apalagi saat diperlihatkan buku panduan Flobamora, Mangku Pastika langsung memberikan pujian.
“Wah semua disiapkan dengan baik sekali. Bagus sekali ini,” ujarnya. Yusdi Diaz menyampaikan terima kasih atas kesediaan Gubernur. Turnamen Flobamora Cup akan dibuka pada hari Minggu (15/04/2018) pukul 14.30 Wita di GOR Ngurah Rai, Denpasar. Yusdi Diaz mengatakan, turnamen Flobamora Cup tahun ini dibuat berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya. Ada 23 ikatan keluarga asal kabupaten/kota asal NTT yang bernaung di bawah payung Flobamora tapi hanya 19 tim yang berlaga.
Untuk tampil di panggung Flobamora Cup, setiap ikatan keluarga harus memiliki 250 warga yang sudah terdaftar online dan ber-KTA Flobamora Bali. Saat ini, Flobamora Bali sedang melakukan reformasi manajemen keanggotaan. “Kami sudah mulai mendata warga Bali keturunan NTT dalam sebuah database online dan bisa diakses pengurus 24 jam. Jadi warga NTT yang tidak memiliki kartu tanda anggota Flobamora adalah warga NTT diaspora tapi bukan anggota Flobamora Bali,” tandasnya.
Mangku Pastika begitu terkesan mendengar Yusdi Diaz mengungkapkan aneka manfaat bagi warga Flobamora ber-KTA Flobamora. Menurut Yusdi Diaz, apa yang dilakukan ini sebenarnya pernah dilakukan oleh Mangku Pastika saat menjadi Kapolda Bali dulu. “Kami setidaknya mencontoh juga program Bapak soal polisi sipil untuk lebih dekat dengan warga masyarakat di tingkat akar rumput,” ujarnya. Pastika berharap terobosan fenomenal Flobamora ini bisa menjadi contoh bagi ikatan etnis lain. "Semoga ini bisa ditiru yang lain," pungkasnya.*