Negara, Bali Tribune
Balapan liar atau trek-trekan tidak hanya membahayakan keselamatan pengguna jalan umum, tetapi juga sering berujung maut. Meski demikain, anak-anak muda yang gemar melakukan trek-trekan tak pernah jera melakukan aksi konyolnya tersebut, bahkan tak jarang main kucing-kucingan dengan petugas, padahal telah banyak korban berjatuhan akibat bapalan liar.
Seperti yang terjadi, Minggu (5/6), dua orang remaja menjadi korban kecelakaan maut saat mengikuti balapan liar bersama puluhan anak muda di Pantai Desa Yeh Kuning, Jembrana, di selatan Pura Tamba, Yeh Kuning, satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya kritis.
Putu Adi Semara Jaya (18) asal Dusun Ketiman, Desa Manistutu, Melaya meninggal dunia di tempat saat balapan liar diatas lintasan pasir laut berlangsung. Remaja yang baru lulus dari SMK Negeri 2 Negara, putra pertama dari tiga bersuadara pasangan Putu Eko Artawan (44) dengan Ni Kadek Aryawati (36) ini menghembuskan nafas terakhirnya setelah motor Yamaha Mio warna Hitam yang dikendarainya adu jangkrik dengan I Gusti Ari Dewata Mahendra (17) pelajar kelas X SMK Negeri 1 Negara asal Banjar Banyubiru, Negara yang juga kondisinya sempat kritis karena mengalami luka dan cidera, hingga joki motor Yamaha Jupiter MX ini harus dirujuk dari RSU Negara ke RSUP Sanglah, Denpasar.
Saat kejadian korban Putu Adi Semara Jaya melaju menuju arah barat dengan bergaya standing mengangkat motor Mio yang dikendarainya hingga tidak menentu arah dan di saat bersamaan datang beberapa motor yang sedang balapan liar dari arah Barat. Karena melaju dengan kecapatan tinggi, naas Yamaha Jupiter MX yang dikendarai I Gusti Ari Dewata Mahendra tidak sempat menghindar hingga menabrak ban motor belakang motor mio yang dikendarai Putu Adi Semara Jaya hingga tubuhnya terlepar.
Orang tua Putu Adi Semara Jaya, Putu Eko Artawan (44) dan Ni Kadek Aryawati (36) saat ditemui di rumahnya, Selasa sore, mengatakan akan melaksanakan prosesi pengabenan terhadap jenazah anaknya yang selama ini dikenalnya pendiam dan polos itu sesuai dewasa ayu pada Jumat (10/6), pihak kelurga telah mengikhlaskan kepergian anaknya itu. Sementara orang tua I Gusti Ari Dewata Mahendra, Gusti Ketut Arya Wirawan (47) dan Yohana Sinta Widyawati (50) mengatakan kondisi anaknya kini sedikit demi sedikit sudah pulih pasca dilarikan ke RSUP Sanglah, Denpasar, saat ini masih dilakukan observasi dan akan dilakukan operasi.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP I Gusti Made Sudarma Putra yang dikonfirmasi, Selasa (7/6), seizin Kapolres Jembrana membenarkan kecelakaan maut itu. Karena lokasinya bukan di jalan umum maka kasusnya ditangani Satreskrim Polres Jembrana. Barang bukti berupa Yamaha Mio dan Yamah Jupiter MX yang dikendarai kedua korban kini diamankan di Polres Jembrana dan tampak ringsek di beberapa bagian.