Gianyar, Bali Tribune
Tidak ada penertiban, puluhan pedagang bermobil pun keasyikan di areal parkir, Jalan Jata, seberang Pasar Umum Gianyar. Meski menuai keluhan banyak pihak, para pedagang ini merasa terlindungi, karena mereka juga membayar retribusi dari petugas pasar. Sementara pedangamg di dalam pasar mengeluhkan turunnya penjualan, dan pengunjung kesulitan memarkir kendaraan.
Padahal, areal parkir di Jalan Jata itu seharusnya diperuntukan menampung pedagang yang sifatnya insidental. Namun, kenyataanya, pedagang bermobil yang parkir dilokasi tersebut dengan bebas berjulan setaiap hari. Keberadaan pasar pedagang bermobil ini, juga mengakibatkan areal parkir itu semakin kumuh dan mengganggu kenyamanan baik pengunjung dan pedagang yang memiliki tempat permanen di dalam pasar.
Selain melanggar Perda tentang ketertiban umum, keberadaan pedagang bermobil ini juga dinilai membuat iklim persaingan usaha di Pasar Gianyar tak lagi sehat lantaran posisi pedagang mobil yang strategis. Salah seorang pedagang di dalam pasar Umum Gianyar menyebutkan, keberadaan pedagang bermobil sebelah timur Rutan Gianyar itu, merugikan banyak pihak. Terutamanya pedagang di dalam pasar umum. ‘’Mereka kan memanfatkan lahan parkir. Pengunjung menjadi kesuliatn parkir dan akhitnya memilih belanjar di pedagang bermobil ini, » keluhnya.
Terhadap kondisi ini, Sekkab Gianyar IB Gaga Adi Saputra yang dihubungi, Minggu (28/8), juga mengakui menerima keluhan itu. Dikatakannya, pedagang yang resmi berjualan di dalam pasar sudah mulai mempertanyakan keberadaan puluhan pedagang bermobil di Jalan Jata tersbeut. Padahal, keberadaan pedagang bermobil itu awalnya hanya ditoleransi berjualan saat suasana hari raya. ’’Keberadaan pedagang bermobil ini, seharusnya berjualan pada saat-saat tertentu. Kini, malah keterusan dan seperti menjadi pasar bayaangan,‘’ keluhnya.
Menyikapi kondisi ini, pihaknya meminta instansi terkait untuk segera turun tangan. Khawatirnya, jika kondisi ini dibiarkan terus akan memicu permasalahan baru. Apalagi, kini warga di sekitaranya juga sudah mulai mengeluh, lantaran setiap pagi hingga siang, jalan tersebut disesaki pedagang bermobil dan pembeli. ’’Kalau dibiarkan, takutnya nanti pedagang bisa meluber sampai ke utara dan bisa saja sampai ke jalan utama dan pastinya berakibat pada kelancaran lalu lintas,‘’ terangnya.
Tambahnya, sebelum menjadi tempat menampung pedagang kendaraan bermobil, lokasi itu adalah sub terminal untuk Kota Gianyar. Mengingat semakin sedikitnya masyarakat menggunakan transportasi umum, maka sub terminal tersebut sepi, sehingga beralih fungsi menjadi parkir umum. Setelah menjadi parkir umum, kondisinya juga berumah menjadi pasar tumpah, dimana ada aktifitas berjualan sewaktu-waktu.