Denpasar, Bali Tribune
Melalui kompetisi mancing pada serangkaian event Sanur Village Festival (SVF) 2016 Pemerintah Kota Denpasar telah melakukan langkah pelestarian sumber daya alam laut khususnya pesisir Sanur. Pasalnya kawasan pesisir Sanur, Denpasar ini merupakan salah satu tempat rekreasi bagi wisatawan asing maupun lokal.
Bertempat di Pantai Karang, Batujimbar, Sanur, kegiatan kompetisi pancing dibuka secara resmi oleh Setda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara, Minggu (28/8). Sebanyak 150 orang pemancing turut ambil bagian untuk memenangkan kompetisi tahunan SV tersebut. Para pemancing sejak pagi telah memenuhi areal pembukaan, dan start pada pukul 10.00 Wita para peserta memulai menceburkan dirinya ke air laut dan melempar umpan melalui senar kailnya.
Menurut Koordinator Kompetisi Memancing SVF 2016, I Wayan Agus Purnawirawan, pada tahun ini yang dikompetisikan adalah jenis memancing tradisional terincik atau medaat. Sedangkan kategori yang dilombakan adalah perorangan dan kelompok. “Pemenang akan ditentukan dengan besarnya hasil tangkapan, dan tentunya hanya satu species yaitu terincik,” ucapnya. Agus juga mengatakan kompetisi ini sesuai dengan tema SVF tahun ini yakni “Tat Twam Asi” dengan tujuan agar lebih didekatkan pada upaya pelestarian sumber daya kelautan dan perikanan.
Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar, A.A.G Bayu Nrahmasta saat pelaksanaan kompetisi memancing berlangsung mengatakan, kompetisi mancing jenis tradisional terincik bertujuan untuk mengangkat dan melestarikan kearifan lokal budaya pesisir.
Memancing ikan terincik kata dia merupakan bagian penting budaya masyarakat pesisir Kota Denpasar, khususnya Sanur. Melalui alat tangkap yang ramah lingkungan, para pemancing telah menunjukkan bagaimana mereka berupaya melestarikan sumber daya alam.
Sedangkan menurut Bayu, pelestarian terumbu karang yang telah dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat di Pantai Sanur melalui coral plantation diharapkan menjadi program yang sinergis bagi kegiatan memancing di kawasan pesisir Sanur. Upaya penyadaran kembali pentingnya pelestarian sumber daya alam laut melalui kegiatan memancing, diharapkan pula menjadi bagian bersama dari masyarakat terhadap pelestarian lingkungan hidup pesisir Sanur.
Kompetisi yang didukung ketenangan ombak Pantai Sanur, membuat para pemancing optimis menghasilkan tangkapan yang memuaskan sekaligus dapat memenangi kompetisi. Dalam kurun waktu empat jam, seberapa besar tangkapan mereka akan menentukan posisi prestis pemancing terincik di ajang SVF 2016.