LCT Kandas di Selat Bali, Seorang ABK Jadi Korban | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 1 October 2016 10:09
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Puskesmas
ABK kapal LCT Gerbang Samudra V yang menjadi korban saat kandas di perairan Selat Bali mendapatkan perawatan medis di Puskesmas II Melaya di Gilimanuk, Kamis (29/9) malam.

Negara, Bali Tribune

Kapal Landing Craft Tank (LCT) Gerbang Samudra V kandas di perairan Selat Bali, Kamis (29/9) malam. Kandasnya kapal yang belayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk itu mengakibatkan seorang Anak Buah Kapal (ABK) tertimpa skoci.

Kapal pengangkut barang milik perusahaan PT Gerbang Samudra ini kandas di sebelah timur lampu merah perairan Selat Bali pada pukul 20.00 Wita. Pelayaran yang dilakukan tanpa muatan itu merupakan proses trial atau uji coba.

Diduga karena Nahkoda kurang cermat dalam mengantisipasi datangnya pasang-surut yang terjadi, saat akan bersandar di dermaga Landing Craft Machine (LCM) Pelabuhan Gilimanuk, kapal LCT ini malah kandas di perairan dangkal di perairan Selat Bali.

Saat itu, ABK bernama Didin (30) asal Probolinggo, Jawa Timur, yang juga Kepala Teknik PT Gerbang Samudra mengalami patah tulang pada bagian kakinya. Diduga saat kandas ia tertimpa besi atau sekoci penyelamat penumpang ketika hendak menurunkannya.

Karena mengalami luka dan patah tulang kaki, korban dievakuasi ke Puskesmas II Melaya di Gilimanuk. Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Anak Agung Gede Arka, ketika dikonfirmasi, Jumat (30/9), membenarkan ada korban dalam peristiwa itu.

Arka mengaku kurang tahu secara pasti bagaimana kejadiannya. Menurutnya korbannya itu telah dirujuk ke RSUD Negara. Sementara, kapal LCT itu tidak sampai sandar di Gilimanuk, kini sudah kembali ke Ketapang.

Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) unit Pelabuhan Ketapang, Sugeng Purwono, membenarkan adanya kapal LCT yang kandas saat dijadwalkan melaksanakan proses trial atau uji coba di Selat Bali.

Menurutnya, kapal LCT tersebut mengambil haluan terlalu ke pinggir saat air masih surut sebelum bersandar ke dermaga LCM Gilimanuk. Sekitar pukul 22.00 Wita, tak lama setelah air pasang, kapal itu bisa kembali pada jalurnya dan kemudian langsung kembali ke Pelabuhan Ketapang.