Denpasar, Bali Tribune
Koalisi Buleleng Mandara (KBM), menyayangkan pendapat sejumlah pengamat, yang terkesan menggiring opini publik dengan selalu berkciau tentang pesimisme akan lolosnya pasangan Dewa Nyoman Sukrawan - Gede Dharma Wijaya (SURYA), pada Pilkada Buleleng 2017.
Koalisi yang diperkuat Partai Golkar, Partai Demokrat dan PKS ini bahkan mengritik keras kicauan beberapa pengamat, karena hanya asal bunyi saja di koran. Salah satu pengamat yang dikritik adalah Dr Nyoman Subanda. Konon, pengamat politik dari Undiknas University ini beberapa kali melontarkan pernyataan yang tidak proporsional di media, karena terus-menerus berpendapat sulitnya Paket SURYA lolos dalam verifikasi faktual tahap kedua yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Buleleng.
“Kami sayangkan pernyataan yang beberapa kali membuat statemen Paket SURYA sulit lolos. Pernyataan itu sangat tidak proporsional dan tidak ilmiah,” kritik Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Nyoman Sugawa Korry, di Denpasar, Selasa (4/10). Ia bahkan menuding, pernyatan yang dilontarkan pengamat terkait calon independen yang didukung KBM tersebut, sangat tendensius.
“Itu sangat tendensius. Itu cenderung untuk pengaruhi opini publik. Karena terus-menurus membuat opini bahwa Paket SURYA sulit lolos, padahal kan proses verifikasi sedang berlangsung,” tegas Sugawa Korry. Selain tendensius, pernyataan pengamat ini disebutnya sangat tidak ilmiah dan asal mejeng di koran. “Pernyataan seperti itu sangat tidak ilmiah, karena bicara atas dasar asumsi pribadi, bukan atas data yang ada di lapangan yang dikaitkan dengan teori-teori yang ada,” tandas politisi asal Buleleng itu.
Sugawa Korry menyontohkan pernyataan bahwa dari KBM, hanya elit-elit partai saja yang mendukung Paket SURYA. “Itu pernyataan konyol pengamat yang tidak lakukan riset di lapangan. Sebab di lapangan, kader Golkar urunan untuk mengumpulkan KTP dari kader golkar di bawah. Selain itu, tim independen, Demokrat dan Golkar juga mulai konsolidadi di rumah-rumah pimpinan kecamatan terkait persiapan pengawalan ketat untuk verifikasi,” bebernya.
Koalisi sendiri berkeyakinan, Paket SURYA akan lolos sebagai kontestan Pilkada Buleleng. Sebab pada verifikasi tahap pertama, Paket SURYA menyetor 43 ribu KTP dan yang dinyatakan lolos 18 ribu KTP. Padhal saat itu, tim Paket SURY hanya bekerja sendiri dan nyaris tanpa pengawalan. Paket SURYA juga harus menghadapi tekanan di mana-mana. Untuk verifikasi tahap dua, Paket SURYA menyetor 49 ribu KTP, karena jika ingin lolos maka 23 ribu KTP dukungan lagi harus valid.
“Dengan komposisi KTP yang bersumber dari tim Paket SURYA, Golkar, Demokrat dan PKS, serta telah melalui verifikasi internal dan pengawalan ketat di tiap desa, maka kami yakin Paket SURYA akan lolos,” ujar Sugawa Korry. Atas dasar itu, ia pun mengajak semua pihak, untuk lebih mencerdaskan masyarakat dalam beropini. Jangan justru menggiring opini publik, dengan bicara tanpa data. “Selain itu, biarkanlah KPU bekerja, dan kita akan kawal bersama,” pungkasnya.