Denpasar, Bali Tribune
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mencanangkan Bali jadi pusat pelabuhan kapal pesiar dunia. Hal ini disampaikan seusai menghadiri workshop Kebijakan dan Strategi Wisata Cruise di atas Kapal Pesiar Pasific Eden di Pelabuhan Benoa, Kamis (13/04/2017).
“Keunikan dan keindahan alam Bali merupakan daya tarik yang luar biasa bagi wisatawan untuk berkunjung ke Bali. Terlebih saat ini bepergian dengan kapal pesiar sedang berkembang dengan sangat pesat, jadi sudah saatnya Bali berbenah untuk bisa menjadi pusatnya pelabuhan bagi kapal pesiar dunia,” imbuhnya.
Lebih jauh Luhut menambahkan, upaya untuk menjadikan Bali sebagai pusat pelabuhan kapal pesiar masih menyisakan beberapa permasalahan yang harus segera diselesaikan. Di antaranya, masih mahalnya biaya berlabuh di Pelabuhan Benoa, mahalnya harga bahan bakar, ketersediaan air bersih serta permasalahan sampah.
Luhut mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menghadapi permasalahan tersebut, terlebih tahun mendatang Bali telah dipercaya dunia sebagai tempat penyelenggaraan International Monetary Found - World and World Bank Annual Meeting 2018. “Pelabuhan kapal pesiar akan memberi nilai lebih bagi pariwisata Bali,” tuturnya.
Presiden Carnival Pasific Eden, Mike Drake, menambahkan, jumlah wisatawan yang menggunakan kapal pesiar dari tahun ke tahun terus meningkat. Bali sebagai salah satu tujuan pariwisata dunia memiliki peluang yang sangat tinggi menjadi daerah tujuan dari perjalanan wisata pesiar tersebut. Untuk itu, Bali harus berbenar.
Perlu dilakukan sejumlah perbaikan infrastruktur khususnya di Pelabuhan Benoa serta mengatasi permasalahan yang ada. Sehingga ke depannya Bali akan memiliki nilai tambah dan kapal pesiar dunia akan semakin banyak berlabuh di Bali. Kapal Pesiar Pasific Eden mengangkut 1.500 wisatawan dan bersandar di Pelabuhan Benoa.
Hal itu merupakan sejarah, untuk pertama kalinya kapal sebesar ini bisa bersandar di Pelabuhan Benoa, mengingat selama ini kapal pesiar hanya bisa lego jangkar agak jauh dari Pelabuhan Benoa. Workshop juga dihadiri Menteri Pariwisata, Arief Yahya; Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika.*