BALI TRIBUNE - Kecelakaan laut terjadi di dermaga timur Pelabuhan Benoa, Jumat (21/4) pukul 12.25 Wita. Kapal penumpang KM. Wilis milik PT. Pelni yang dinakhodai Benia Andrian datang dari arah selatan dengan kecepatan cukup kencang dan menabrak dermaga.
Tak berhenti di situ, KM Wilis kemudian menabrak kapal Cruise Sea Safari VII yang lagi sandar di posisi 230 meter hingga terdorong mencapai pasisi 340 meter. Akibat terdorong kapal Sea Safary VII tersebut mengakibatkan kapal ikan Jepang Ryoyoshimaru No 08 yang lagi sandar di posisi 280 meter juga tertabrak.
Beruntung pihak Kepolisian Polsek KP3 Pelabuan Benoa dipimpin langsung Kapolsek KP 3 Pelabuhan Benoa, Kompol Nyoman Gatra yang dibantu oleh instasi terkait dan Dit Polair Polda Bali berhasil meredam situasi yang sempat tegang lantaran pihak korban merasa kecewa. Suasana menjadi mencair dan permasalahan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Kecelakaan kapal tadi (kemarin-red) sudah kami mediasi atas izin dan petunjuk dari Bapak Kapolresta (Denpasar-red), sehingga suasana yang sempat tegang menjadi cair dan penuh kekeluargaan,” ungkap Nyoman Gatra.
Informasi yang berhasil dihimpun Bali Tribune mengatakan, KM. Wilis saat akan sandar mengalami mati mesin bagian kanan sehingga tidak bisa dikendalikan dan terjadi tabrakan. Tidak ada korban jiwa dalam periswa tersebut. Namun akibat kejadian itu, kapal Creuise Sea Safary VII mengalami kerusakan pada bagian buritan kanan dan kiri dan bagian haluan bagian kanan. Sedangkan kapal ikan Jepang Ryoyoshimaru No 08 mengalami kerusakan pada relling haluan kanan.
“Dalam kesepakatan kedua belah pihak untuk kapal ikan Jepang Ryoyoshimaru No 08 mendapat pergantian kerusakan dari PT. Pelni sebesar Rp 6.500.000. Sementara untuk kapal Cruise Sea Safary VII dari kesepakatan kedua belah pihak, pengerjaan diserahkan ke pihak Sea Safary VII dan segala biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan kapal ditanggung sepenuhnya oleh pihak PT. Pelni,” tutur seorang petugas.