balitribune.co.id | Denpasar - Kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mencatatkan pencapaian bidang seni-budaya. Hal ini terungkap saat acara Pidato Pencapaian Empat Tahun Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali pada, Rabu (Buda Paing, Wayang), 28 September 2022 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar.
Tekad kuat, konsisten, dan sungguh-sungguh dalam membangun bidang tradisi, seni-budaya, dan kearifan lokal telah menunjukkan hasil yang nyata guna memperkuat dan memajukan kebudayaan Bali, ditandai dengan terobosan original, berani, dan inovatif.
Pencapaian ini merupakan wujud nyata itikad dan tekad kuat untuk memperkokoh jati diri dan karakter Nak Bali, Bali Kui dengan nilai-nilai religius, kultural, dan ideologis. Adapun pencapaian secara rinci pembangunan bidang tradisi, seni-budaya, dan kearifan lokal yang sangat penting dan fundamental, antara lain memperluas penggunaan aksara Bali pada perkantoran, hotel, dan fasilitas umum.
Menyelenggarakan Bulan Bahasa Bali setiap bulan Februari sejak tahun 2019, meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) yang diisi dengan Jantra Tradisi Bali dan Perayaan Budaya Dunia. Menyelenggarakan Festival Seni Bali Jani setiap bulan Oktober, sejak tahun 2019. Menyelenggarakan Bulan Bung Karno setiap bulan Juni, sejak tahun 2019. Menyelenggarakan Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan
Nilai-nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi, dengan perayaan Rahina Tumpek secara Niskala-Sakala mulai tahun 2022.
Sejak dilantik sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023 berpasangan dengan Wakil Gubernur, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) oleh Presiden RI Joko Widodo, pada Rabu (Buda Pon, Bala), 5 September 2018 di Istana Negara, Jakarta, Gubernur Koster berketetapan hati untuk menyampaikan kinerja dan capaian pembangunan pada setiap tahun kepemimpinan. Laporan ini disampaikan sebagai bentuk pertanggungjawaban konstitusional, politik, dan moral gubernur dan wakil gubernur kepada seluruh krama/warga Bali yang telah memberikan kepercayaan untuk memimpin Bali melalui Pemilu Kepala Daerah pada tanggal 27 Juni 2018.
"Titiang (Saya) menyadari seluruh keberhasilan dan pencapaian tersebut berkat Asung Kertha Wara Nugraha Hyang Widhi Wasa, Ida Bhatara Sasuhunan, Ida Dalem Raja-raja Bali, guru-guru suci, dan leluhur Bali, juga atas doa restu, dukungan, dan partisipasi aktif dari pemerintah, para pihak serta seluruh krama Bali," katanya.
Disampaikan Koster, atas pencapaian tersebut, pihaknya berterima kasih setulus-tulusnya kepada Presiden RI Joko Widodo beserta seluruh jajaran Kabinet Indonesia Maju atas segala dukungan yang sangat besar dalam pembangunan Bali. Ucapan terima kasih juga dihaturkan kepada Presiden ke-5 RI, Prof Megawati Soekarnoputri atas segala perhatian, arahan, dan bimbingan dalam pembangunan Bali.
Selain itu ucapan terima kasih kepada Wakil Gubernur Bali yang telah dengan loyal, setia, dan santun melakukan tugas diberikan, Sekretaris Daerah Provinsi Bali telah bekerja keras untuk berupaya membina serta mengarahkan para kepala perangkat daerah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Bali, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Aparatur Pemerintahan Provinsi Bali, pimpinan instansi vertikal, bupati/walikota, camat, kepala desa/lurah dan Bandesa Adat se-Bali, serta seluruh Krama Bali. "Khususnya, ucapan terimakasih kepada Ibu Putri Koster, Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Bali, atas masukan dan diskusinya dalam pola penanganan sampah, sangat tekun dan konsisten membina IKM serta UMKM Krama Bali. Demikian pula, ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak yang telah menyampaikan saran konstruktif dan kritik keras-pedas," imbuh Gubernur Koster.
Terhadap kritik keras dan pedas yang disampaikan melalui media sosial tersebut, pihaknya memandang sebagai suatu kepedulian dan tanggung jawab bersama dalam pelaksanaan pembangunan Bali.
"Dalam konteks inilah, Saya menyadari sepenuhnya bahwa alam Bali beserta isinya, pada akhirnya secara alamiah membangun kesadaran Saya, secara tulus menerima berbagai sikap pribadi masyarakat terhadap pemimpinnya. Ada yang menghargai, memuji, menghormati atau sebaliknya, ada yang mencaci-maki, menghujat, bahkan memfitnah. Terhadap semua itu, Saya terima dengan ruang yang sama. Layaknya lautan luas nan dalam, selalu menampung apa pun yang datang, dan pada akhirnya dilebur di dalamnya. Begitu juga jiwa dan raga Saya sudah menjadi ruang yang luas untuk menerima kehadiran berbagai sikap pribadi masyarakat dalam posisi yang sama," ucapnya.
Ia bersama Wakil Gubernur Bali menegaskan kembali siap Ngayah secara total untuk memimpin pembangunan Bali, melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan fokus, tulus, dan lurus dalam kondisi apa pun. Gubernur Koster mengajak seluruh Krama Bali dan adik-adik generasi muda yang ia banggakan, agar berpartisipasi aktif, solid bergerak, dengan meneladani ajaran Bung Karno. Yakni bergotong-royong, pembantingan tulang bersama, memeras keringat bersama, perjuangan bersama, amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua, guna mewujudkan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana memasuki Bali era baru.