Bupati Giri Prasta: Hari Boleh Berganti Tapi Perjuangan Mengamalkan Pancasila Tidak Boleh Berhenti | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 1 June 2023 18:48
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune / UPACARA - Bupati Nyoman Giri Prasta menjadi Inspektur Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Puspem Badung, Kamis (1/6).

balitribune.co.id | MangupuraBupati Badung Nyoman Giri Prasta menyatakan Pancasila sebagai Dasar Negara, Ideologi Negara dan Pandangan Hidup Bangsa yang digali oleh pendiri bangsa Ir. Soekarno merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa untuk Bangsa Indonesia. Walaupun masih belum secara sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai pancasila, diakui bahwa eksistensi keIndonesiaan baik sebagai bangsa maupun sebagai negara masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila.

“Pancasila merupakan rumah bersama yang nilai-nilai luhurnya harus diimplementasikan sebagai pondasi hidup dan berkehidupan masyarakat Indonesia, nilai-nilai luhur Pancasila juga sangat relevan dengan kehidupan dunia. Terbukti Pancasila bisa mempersatukan seluruh negara di dunia dalam event presidensi KTT G20 di Bali. Bahkan negara yang sedang berkonflik, dengan semangat asas Pancasila, Presiden Joko Widodo mampu mempersatukan dan menurunkan tensi ketegangan konflik peperangan yang ada di negara luar dengan mengajak duduk bersama dalam event presidensi KTT G20,” ujar Bupati Giri Prasta seusai menjadi Inspektur Upacara peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila 1 Juni 2023 di Lapangan Puspem Badung, Kamis (1/6).

Turut hadir Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Wakil Ketua II DPRD Badung Made Sunarta, jajaran Forkopimda Badung, Sekretaris Daerah Wayan Adi Arnawa beserta jajaran Kepala OPD di lingkup Pemkab Badung

Lebih lanjut Bupati Giri Prasta mengungkapkan peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni bukan sesuatu yang terpisah dari momentum perumusan “Piagam Jakarta” oleh panitia kecil tanggal 22 juni dan pengesahan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945. Tiga peristiwa penting tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, dengan demikian, diharapkan perdebatan tentang kelahiran Pancasila sudah tidak diperlukan lagi. “Yang diperlukan mulai saat ini adalah bagaimana kita semua mengamalkan dan mengamankan Pancasila secara simultan dan terus menerus. Hari boleh berganti namun perjuangan tidak boleh berhenti, kita bangun kebersamaan dengan harapan untuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Pancasila sebagai “Leitstars Dinamis”, bintang penuntun mengandung visi dan misi negara yang memberikan orientasi, arah perjuangan dan pembangunan bangsa ke depan,” tegasnya.