Galungan, Jenazah Sesaki Ruang Sedap Malam RSU Sanjiwani | Bali Tribune
Diposting : 7 August 2023 12:10
ATA - Bali Tribune
Bali Tribune/ JENAZAH - Suasana ruang Sedap Malam, RSU Sanjiwani Gianyar disesaki jenazah.

balitribune.co.id | Gianyar - Saban Hari Raya Galungan dan Kuningan, Ruang sedap malam di Sakit Umum (RSU) Sanjiwani, kembali disesaki Jenasah.  Kondisi ini terjadi karena sejumlah desa adat ataupun pihak keluarga duka menyakini tidak ada hari baik untuk melakukan upacara Ngaben.

Pantauan Bali Tribune pada Minggu (6/8/2023), sepintas suasana luar ruang Sedap Malam atau kamar jenazah di RSU Sanijwani Gianyar terlihat rapi dan nyaman. Namun di dalam ruangan, kondisinya memprihatinkan. Selain sempit, jenazah yang dititip pun harus diposisikan mepet sehingga nyais tidak ada ruang untuk berjalan. Puluhan mayat pun terpaksa ditempatkan berjejer  di ruang terbuka hingga gudang. Biaya penitipan pun menjadi membengkak, karena jenazah wajib diformalin.

Berbeda dengan ruang jenasah umumnya, dimana  jenasah  di tempatkan secara tertutup dikotak pendingin. Menghindari pembusukan,  pihak keluarga duka pun terpaksa  mengeluarkan biaya yang cukup besar, karena setiap jenasah wajib diformalin. Karena tidak ada pilihan, biayanya pun mencapai satu juta. Belum lagi, biaya wajib layanan penitipan jenazah yang dihitung per hari.

Banyaknya  jenasah yang dititipkan ini, kerap terjadi pada hari-hari tertentu termasuk di Hari Raya Galungan hingga Kuningan. Karena menurut masing-masing desa adat, proses penguburan juga dipertimbangan menurut hari baik dan pantang bersamaan dengan upacara di pura. Atas kondisi ini, pihak rumah sakit sudah meminta permakluman kepada setiap keluarga duka yang  menitipkan jenazah.

Humas RSUD Sanjiwani, Ida Bagus Punarbawa menjelaskan bahwa per hari Minggu (6/8), jumlah jenazah yang dititipkan pihak keluarga di RSUD Sanjiwani adalah sebanyak 27 jenazah. Jumlah itu meningkat karena memang tidak ada dewasa ayu untuk melangsungkan upacara Pitra Yadnya. "Jadi kebanyakan dititipkan sampai hari Pegat Uwakan. Karena mungkin kan sekarang ini banyam ada Karya dan sebagainya," ujarnya.

Lebih lanjut Punarbawa mengatakan bahwa Instalasi Pemulasaran Jenazah di RSUD Sanjiwani memiliki kapasitas normal 20 jenazah dan maksimal 40 jenazah apabila darurat. "Kalau misalkan penuh kita koordinasikan dengan rumah sakit pemerintah atau swasta terdekat lainnya," sebutnya.

Ditambahkannya bahwa total ada 8 orang tenaga pemulasaran dan perawatan jenazah yang bertugas melakukan pemulasaran jenazah. Mulai dari menjemput jenazah ke ruangan, memandikan jenazah hingga melakukan perawatan terhadap jenazah tersebut. Adapun biaya penitipan jenazah mulai dari Rp 50.000 per hari. "Hanya saja saat ini RSUD Sanjiwani belum memiliki freezer mayat sehingga jenazah diletakkan dalam satu ruangan bangsal dan jenazan ditempatkan diatas bad," tandasnya.