BALI TRIBUNE - Nilai ekpor barang yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan April 2017 mencapai USD 38.783.580. Angka ini cenderung mengalami penurunan sebesar 25,30 persen dibandingkan nilai ekspor bulan Maret 2017 yang mencapai USD 51.916.138.
Sementara itu, capaian April 2017 juga tercatat mengalami penurunan sebesar 9,08 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya, di mana ekspor mencapai USD 42.654.421. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho, di Denpasar, Jumat (2/6).
“Penurunan nilai ekspor Bali dominan dipengaruhi oleh turunnya nilai ekspor ke beberapa negara tujuan seperti Amerika, Australia, Prancis, Spanyol,” katanya. Data ekspor BPS, terjadi penurunan nilai ekspor dari bulan sebelumnya (month to month) dominan dipengaruhi oleh menurunnya nilai ekspor tujuan Amerika Serikat sebesar USD 4.735.099 atau turun sebesar 29,67 persen.
Disusul Australia USD 2.875.000, Perancis USD 1.216.098 dan terakhir Spanyol USD 864.704. “Komoditas yang mengalami penurunan antara lain perhiasan, pakaian jadi bukan rajutan, kayu, barang dari kayu, kopi, teh, dan rempah rempah,” tutur Adi Nugroho.
Disebutkannya pula, pada bulan April 2017 sebagian ekspor ditujukan ke negara Amerika Serikat 28,94 persen, Jepang 9,25 persen, Singapura 8,25 persen, Australia 5,14 persen dan Hongkong 4,85 persen. “Namun demikian jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dari kelima negara tujuan ekspor tersebut tercatat mengalami penurunan nilai ekspor,” kata dia.
Dari kelima negara tujuan ekspor tersebut, penurunan tertinggi terjadi pada Australia yaitu sebesar 59.09 persen. Sedangkan bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, hanya dua negara tujuan utama ekspor yang mengalami penurunan yaitu Singapura 1,84 persen dan Australia 15,63 persen.